Artikel Kesehatan

7 Tips Aman Berhubungan Intim saat Hamil Muda agar Nyaman dan Sehat

Hamil muda seringkali membuat banyak pasangan merasa cemas dan ragu untuk berhubungan intim. Padahal jika dilakukan dengan benar, berhubungan intim saat hamil muda sebenarnya aman-aman saja dan malah dianjurkan oleh para ahli.

Lantas, bagaimana cara berhubungan intim yang aman dan nyaman saat hamil muda? Yuk simak 7 tipsnya di bawah ini!

1. Perhatikan Frekuensi Berhubungan Intim

Saat hamil muda, disarankan untuk tidak berhubungan intim terlalu sering agar vagina tetap sehat dan terhindar dari iritasi. Para ahli menyarankan untuk membatasi frekuensi berhubungan intim maksimal 3 kali dalam seminggu saat hamil muda.

Terlalu sering berhubungan intim bisa menyebabkan vagina menjadi terlalu sensitif dan mudah iritasi karena peningkatan aliran darah ke area tersebut selama kehamilan. Selain itu, terlalu sering berhubungan intim juga bisa menyebabkan kontraksi uterus yang dapat meningkatkan risiko keguguran pada trimester pertama.

Jadi, patokan yang baik adalah 3 kali dalam seminggu. Tapi, tiap pasangan tentu punya kondisi yang berbeda-beda. Jika merasa tidak nyaman berhubungan intim sesering itu, Anda dan pasangan bisa menyesuaikan frekuensinya. Yang penting, jangan memaksakan diri dan selalu dengarkan kondisi tubuh.

2. Hindari Berhubungan Intim di Trimester Pertama

Trimester pertama kehamilan merupakan masa yang paling rentan dan rawan keguguran. Oleh karena itu, sebaiknya menghindari berhubungan intim pada 3 bulan pertama kehamilan.

Saat trimester pertama, tubuh wanita hamil masih beradaptasi dengan perubahan hormon dan pertumbuhan janin. Kontraksi uterus akibat orgasme dapat meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, peningkatan aliran darah ke vagina juga dapat berbahaya bagi janin yang masih sangat kecil dan rentan.

Jika benar-benar ingin melakukan hubungan intim di trimester pertama, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda. Ikuti saran dokter mengenai frekuensi dan teknik berhubungan intim yang aman bagi kondisi kandungan saat itu.

3. Pastikan Kondisi Kandungan Sehat

Sebelum berhubungan intim saat hamil muda, pastikan terlebih dahulu bahwa kondisi kandungan dalam keadaan sehat. Konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai kondisi rahim, plasenta, dan janin apakah sudah cukup kuat untuk melakukan hubungan intim.

Beberapa kondisi yang harus diwaspadai antara lain riwayat pendarahan, kondisi leher rahim yang lemah, masalah pada plasenta, dan lain sebagainya. Jika memiliki kondisi tertentu tersebut, dokter biasanya akan menyarankan untuk menghindari berhubungan intim sampai kondisi membaik.

Selain itu, hindari berhubungan intim jika sedang mengalami gejala seperti demam, flu, atau infeksi vagina. Kondisi-kondisi tersebut dapat memperburuk kesehatan ibu dan janin jika berhubungan intim. Lebih baik tunggu sampai benar-benar pulih agar aman.

4. Pilih Posisi yang Aman dan Nyaman

Memilih posisi yang tepat sangat penting untuk berhubungan intim dengan aman dan nyaman saat hamil muda. Beberapa posisi yang disarankan antara lain:

Posisi Wanita di Atas (Woman on Top Position)

Dalam posisi ini, sang istri berada di atas tubuh suami saat berhubungan intim. Posisi woman on top memberikan sejumlah manfaat bagi ibu hamil, antara lain:

  • Tidak menekan atau memberi tekanan pada perut ibu hamil.
  • Ibu hamil bisa mengontrol kedalaman penetrasi sesuai kenyamanannya.
  • Dapat meningkatkan keintiman karena ada kontak mata dan interaksi langsung dengan pasangan.

Posisi Berbaring Miring (Spooning)

Posisi spooning dilakukan dengan cara berbaring miring menghadap ke samping bersama pasangan, dengan suami berada di belakang sang istri. Posisi ini juga aman karena tidak ada tekanan pada perut ibu hamil.

Posisi Berbaring Menyamping (Side by Side)

Mirip seperti spooning, namun pada posisi ini tubuh saling berhadapan dan berbaring miring menghadap ke samping. Kaki dapat saling bertautan atau diluruskan.

Posisi Duduk (Seated Position)

Istri bisa duduk di kursi, sofa, atau pinggiran tempat tidur dengan suami berdiri atau duduk di hadapannya. Posisi ini juga tidak membebani perut ibu hamil.

5. Hentikan Jika Merasa Sakit atau Tidak Nyaman

Saat berhubungan intim, jangan memaksakan diri jika tiba-tiba merasa kurang nyaman atau sakit, segera hentikan. Dengarkan sinyal yang diberikan oleh tubuh dan jangan memaksakan diri.

Beberapa tanda yang harus diwaspadai antara lain kontraksi uterus yang terlalu kuat setelah orgasme, nyeri di perut bagian bawah, atau perdarahan dari vagina setelah berhubungan intim. Jika mengalami gejala tersebut, segera hentikan hubungan intim dan konsultasikan dengan dokter.

6. Diskusikan dengan Dokter Jika Masih Ragu

Jika Anda atau pasangan masih merasa ragu atau cemas untuk berhubungan intim saat hamil muda, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Konsultasikan mengenai kondisi medis apapun yang mungkin Anda miliki, seperti riwayat keguguran, perdarahan, atau masalah pada rahim. Dokter akan memberikan saran terbaik mengenai kapan waktu yang tepat dan aman untuk memulai kembali berhubungan intim.

Anda juga bisa bertanya mengenai teknik dan posisi berhubungan intim yang paling aman disesuaikan dengan kondisi kandungan. Ikuti saran dokter agar aktivitas seks tetap menyenangkan dan aman tanpa risiko bagi ibu dan calon bayi.

7. Gunakan Pelumas Vagina yang Aman

Kadar hormon yang meningkat saat hamil dapat menyebabkan vagina menjadi lebih kering. Oleh karena itu, gunakan pelumas vagina berbahan dasar air untuk membantu melancarkan hubungan intim dan mencegah iritasi.

Pilihlah pelumas vagina khusus untuk ibu hamil yang terbuat dari bahan alami, bebas paraben, dan tanpa bahan kimia berbahaya. Hindari pelumas berbahan dasar petroleum jelly yang dapat meningkatkan risiko infeksi vagina.

Pelumas vagina akan membuat hubungan intim terasa lebih nyaman dan menyenangkan tanpa rasa sakit akibat vagina yang kering. Selalu bersihkan area vagina setelah berhubungan intim dengan lembut menggunakan air hangat.

Mengatasi Masalah Umum Saat Berhubungan Intim Selama Hamil Muda

Beberapa masalah umum yang mungkin dialami saat berhubungan intim di kehamilan muda antara lain:

1. Vagina terasa kering

Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan penurunan produksi lendir vagina. Solusinya adalah menggunakan lubrikan berbahan dasar air untuk membantu melancarkan hubungan intim.

2. Orgasm dan lubrikasi sulit dicapai

Banyak wanita mengalami kesulitan mencapai orgasme dan lubrikasi saat hamil muda. Hal ini wajar terjadi karena adanya perubahan hormon dan psikologis. Bersikap sabar dan jangan memaksakan diri. Gunakan juga bantuan lubrikan jika perlu.

3. Nyeri saat berhubungan intim

Rasa nyeri bisa disebabkan karena vagina yang kering atau karena serviks yang lebih sensitif. Gunakan lubrikan dan hindari penetrasi yang terlalu dalam untuk mengurangi rasa nyeri. Jika masih terasa sakit, segera hentikan dan konsultasikan dengan dokter.

4. Perdarahan setelah berhubungan intim

Spotting atau perdarahan sedikit setelah berhubungan intim adalah hal yang umum terjadi pada kehamilan muda. Namun jika perdarahannya berlebihan, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

5. Kecemasan atau ketakutan berlebihan

Perasaan cemas dan takut untuk berhubungan intim saat hamil adalah hal yang wajar. Komunikasikan perasaan Anda dengan pasangan dan luangkan waktu untuk rileksasi atau mindfulness untuk mengurangi kecemasan.

Dengan memahami masalah yang mungkin timbul, Anda dan pasangan bisa menemukan solusi yang tepat agar tetap bisa menikmati keintiman dengan nyaman dan aman selama hamil muda.

Kesimpulan dan Saran

Berhubungan intim saat hamil muda sebenarnya aman-aman saja selama dilakukan dengan benar dan memperhatikan beberapa hal, seperti:

  • Membatasi frekuensi berhubungan intim maksimal 3 kali seminggu
  • Menghindari berhubungan intim di trimester pertama
  • Memastikan kondisi kandungan sehat
  • Memilih posisi yang nyaman dan tidak membebani perut
  • Menghentikan hubungan intim jika merasa tidak nyaman
  • Berkonsultasi dengan dokter jika ragu
  • Menggunakan pelumas vagina berbahan alami dan aman

Dengan memperhatikan tips di atas, Anda dan pasangan bisa tetap menikmati keintiman dan kemesraan saat hamil muda dengan aman tanpa risiko. Selalu ingat untuk saling terbuka, berempati, dan jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter demi kenyamanan bersama. Semoga informasi ini bermanfaat!

Comments