Artikel Kesehatan

Stretch Mark pada Ibu Hamil: Penyebab, Pencegahan dan Pengobatan

Siapkah kamu untuk menyambut kehadiran buah hati? Selama kehamilan, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh, salah satunya adalah munculnya stretch mark.

Enggak usah khawatir, mommies-to-be, pada artikel ini kita akan membahas apa penyebab stretch mark pada ibu hamil, cara untuk mencegahnya, dan pengobatan yang ampuh untuk mengatasinya. Yuk, simak ulasannya!

Pengenalan Stretch Mark pada Ibu Hamil

Sebelum kita membahas lebih jauh, kita mesti ngerti dulu deh apa itu stretch mark. Jadi, stretch mark itu adalah garis-garis halus atau takik pada kulit yang terbentuk akibat peregangan kulit dalam waktu yang cukup lama. Selama kehamilan, kulit ibu hamil akan meregang seiring dengan pertumbuhan janin, dan kadang mengakibatkan munculnya stretch mark.

Stretch mark umumnya muncul di sekitar perut, pinggul, paha, dan payudara. Warna awal dari stretch mark biasanya merah atau violet, tetapi lama-kelamaan akan memudar menjadi putih atau keperakan. Enggak perlu khawatir, stretch mark enggak bahaya dan lebih merupakan kondisi estetika aja, tapi tentu banyak ibu yang enggak mau memiliki stretch mark, kan?

Penyebab Stretch Mark pada Ibu Hamil

Nah, sekarang kita mau ngomongin nih, penyebab stretch mark selama kehamilan. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab munculnya stretch mark, antara lain:

  1. Faktor genetik: Stretch mark bisa diturunkan dari orangtua. Jadi, kalau ibu atau kerabat dekatmu punya stretch mark, kamu mungkin juga bakal ngalamin hal yang sama setelah hamil.

  2. Kecepatan pertumbuhan janin: Semakin cepat janin tumbuh dalam kandungan, semakin besar kemungkinan kulit akan meregang secara signifikan dan menyebabkan stretch mark.

  3. Kenaikan berat badan yang cepat: Kenaikan berat badan secara cepat selama kehamilan juga bisa menjadi penyebab stretch mark. Makanya, penting untuk mengontrol asupan makanan selama hamil agar tidak terlalu banyak naik berat badannya.

  4. Kehamilan kembar: Kehamilan kembar akan membuat perut ibu hamil membengkak lebih besar dan cepat, sehingga risiko memiliki stretch mark juga menjadi lebih besar.

Munculnya stretch mark biasanya terjadi di trimester kedua atau ketiga kehamilan, sekitar bulan ke-6 atau ke-7. Namun, setiap ibu hamil juga berbeda-beda, jadi jangan kaget kalau stretch mark kamu timbul lebih awal atau lebih akhir dari waktu yang ditentukan.

Mengenal Cara Pencegahan Stretch Mark

Nah, setelah kita tau apa penyebab stretch mark, sekarang mari kita bahas cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya stretch mark saat hamil. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba, mommies:

  1. Menggunakan lotion atau krim asam hialuronat: Asam hialuronat ini banyak banget ditemukan di produk-produk perawatan kulit, seperti toner dan serum. Nah, asam hialuronat ini dipercaya bisa membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Dengan kelembapan yang terjaga, kulit jadi lebih enggak gampang mengalami stretch mark saat harus meregang.

  2. Jaga berat badan dengan bijak: Mengontrol berat badan selama hamil itu penting banget. Dengan menjaga pola makan yang seimbang dan rutin berolahraga ringan, kamu bisa mengurangi risiko kenaikan berat badan yang cepat yang bisa menyebabkan stretch mark.

  3. Minum banyak air: Nah, ini nih yang sering kelewatan! Minum air putih yang cukup, sekitar 8-10 gelas sehari, bisa membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah munculnya stretch mark. Selain itu, minum air juga baik buat kesehatan ibu dan janin, lho!

  4. Pijat perut dan area sekitarnya: Pijatan lembut di area perut dan sekitarnya bisa membantu meningkatkan elastisitas kulit. Kamu bisa menggunakan minyak kelapa, almond, atau cocoa butter untuk memijat perut setiap hari dengan lembut dan melancarkan peredaran darah di area tersebut.

Ingat, mommies, meskipun kamu sudah melakukan berbagai cara pencegahan, tetap saja stretch mark bisa muncul, ya. Jadi, jangan terlalu stress kalau nantinya kamu tetap mengalami stretch mark. Yang penting selalu konsultasi dan sharing dengan dokter atau bidan terdekat kamu.

Cara Mengobati Stretch Mark pada Ibu Hamil

Bagaimana jika kamu sudah terlanjur memiliki stretch mark? Enggak usah cemas, cewek! Ada kok, beberapa cara yang bisa diambil untuk mengurangi tampilan stretch mark setelah melahirkan. Berikut ini beberapa cara yang bisa dicoba, nih:

  1. Penggunaan krim retinoid: Krim retinoid ini bisa membantu merangsang produksi kolagen dan elastin di kulit. Dengan tingkat kolagen yang cukup, kulit akan lebih elastis dan lebih cepat pulih setelah mengalami peregangan. Namun, krim retinoid ini harus hati-hati banget, ya. Jangan asal pakai! Pastikan kamu berkonsultasi dulu dengan dokter atau bidan sebelum menggunakan krim ini, karena bisa berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan janin.

  2. Terapi laser: Terapi laser adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi stretch mark. Terapi ini bekerja dengan memberikan cahaya laser pada lapisan kulit yang terdapat stretch mark, merangsang produksi kolagen dan elastin. Biarpun efektif, terapi ini enggak bisa sepenuhnya menghilangkan stretch mark, lho. Selain itu, perawatan ini bisa jadi memerlukan beberapa kali sesi dan cukup mahal.

  3. Terapi mikrodermabrasi: Terapi ini menggunakan alat khusus untuk mengelupas lapisan kulit yang rusak dan merangsang pertumbuhan kulit baru. Prosedur ini bisa membantu mengurangi tampilan stretch mark, tapi perlu beberapa kali perawatan dan bisa menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif.

  4. Terapi PRP (Platelet-Rich Plasma): Terapi ini menggunakan darah pasien sendiri yang diproses untuk meningkatkan konsentrasi platelet dan kemudian diinjeksikan kembali ke area yang terkena stretch mark. Terapi ini bisa membantu meningkatkan produksi kolagen dan elastin, serta merangsang pertumbuhan kulit baru.

Yang perlu dicatat, mommies, pastikan kamu selalu berkonsultasi dulu dengan dokter atau bidan sebelum melakukan pengobatan stretch mark, ya. Takutnya, pengobatan tersebut malah berdampak buruk pada ibu dan bayi.

Kesimpulan

Mommies, stretch mark pada ibu hamil adalah hal yang umum banget. Enggak ada yang perlu dicemaskan. Yang penting adalah kamu bisa menjalani kehamilan dengan bahagia dan tetap sehat. Stretch mark pun enggak menimbulkan risiko apapun terhadap ibu dan janin, kok!

Terus, jangan lupa, selalu jaga kesehatan diri dan bayi ya, mommies. Selalu konsultasikan dengan dokter terdekat jika ada perubahan yang enggak biasa pada kulit atau kondisi tubuh selama kehamilan.

Semoga informasi di artikel ini bisa bermanfaat buat kamu, mommies-to-be. Selamat menjalani kehamilan dengan bahagia, sehat, dan tetap cantik! Keep rockin’!

Comments