Artikel Kesehatan

7 Penyebab Utama Hidung Mampet yang Perlu Diketahui

Hai sobat, pernahkah kamu bangun tidur dengan hidung yang tersumbat parah? Rasanya sungguh tidak nyaman bukan? Hidung yang mampet bikin susah bernapas dan menghirup udara segar. Kondisi ini sangat lazim dialami banyak orang.

Menurut survei, sekitar 30% populasi dewasa pernah mengalami hidung tersumbat dalam setahun terakhir. Bahkan 10-20% di antaranya mengalaminya dalam jangka panjang atau kronis.

Nah, tahukah kamu apa saja penyebab hidung mampet itu? Pada artikel kali ini, aku akan bahas 7 penyebab utama hidung mampet yang wajib kamu ketahui. Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa mencegah atau setidaknya mengurangi risiko hidung tersumbat. Yuk, langsung saja kita simak satu per satu ya!

1. Infeksi Virus

Salah satu penyebab paling umum hidung mampet adalah infeksi virus. Virus seperti influenza (flu), pilek, dan batuk pilek dapat menginfeksi saluran pernapasan bagian atas termasuk hidung.

Saat terinfeksi, tubuh melawan virus dengan memproduksi lendir atau ingus secara berlebihan. Lendir inilah yang menyumbat hidung dan membuatnya terasa mampet.

Gejala lain dari infeksi virus adalah demam, sakit kepala, lelah, dan nyeri otot. Gejala biasanya muncul tiba-tiba dan berlangsung selama 5-10 hari.

Cara mengatasinya adalah dengan banyak istirahat, minum air putih, dan mengonsumsi obat pereda demam seperti parasetamol jika diperlukan. Obat pilek atau dekongestan juga bisa membantu mengurangi lendir dan membuka sumbatan hidung.

2. Alergi

Alergi adalah reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap bahan asing tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya. Zat pemicu alergi disebut alergen.

Beberapa jenis alergen umum penyebab hidung mampet antara lain debu rumah, bulu hewan peliharaan, tungau debu, dan serbuk sari tanaman.

Saat terpapar alergen, tubuh memproduksi antibodi IgE. Antibodi ini memicu pelepasan histamin dan zat kimia lain yang menimbulkan reaksi alergi.

Gejala alergi seperti bersin-bersin, gatal hidung dan mata, serta hidung yang mampet karena tubuh berusaha mengeluarkan alergen.

Cara mengatasinya adalah dengan menghindari kontak dengan alergen. Obat antihistamin juga bisa meredakan gejala. Vaksinasi atau imunoterapi bisa membantu tubuh mentoleransi alergen.

3. Rhinitis Vasomotor

Rhinitis vasomotor adalah kondisi peradangan pada selaput lendir hidung tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini juga dikenal sebagai rhinitis non-alergi.

Pada rhinitis vasomotor, pembuluh darah di hidung membesar dan darah mengalir lebih banyak. Ini memicu selaput lendir memproduksi lebih banyak lendir.

Gejalanya mirip pilek, yaitu hidung tersumbat, bersin-bersin, dan ingus encer. Bisa disertai pusing, sakit kepala, dan gangguan tidur.

Penyebab pastinya belum diketahui, tapi diduga karena gangguan sistem saraf otonom yang mengatur aliran darah ke hidung. Cuaca dingin, perubahan suhu, dan stres bisa memicunya.

Pengobatan dilakukan dengan obat semprot hidung kortikosteroid untuk mengurangi peradangan. Menghindari pencetus dan menjaga kesehatan tubuh juga penting.

4. Sinusitis Kronis

Sinusitis kronis adalah peradangan pada sinus yang berlangsung dalam jangka panjang, biasanya lebih dari 12 minggu.

Sinus adalah rongga berongga di sekitar hidung yang berfungsi menghasilkan lendir. Saat sinusitis, sinus ini mengalami pembengkakan dan penyumbatan oleh lendir.

Hal ini menyebabkan aliran udara dan lendir terhambat. Akibatnya, hidung pun ikut tersumbat dan sulit bernapas.

Penyebabnya bisa karena infeksi virus atau bakteri berulang yang tidak sembuh total. Faktor risiko lain adalah rinitis alergi, polip hidung, dan gangguan struktur hidung.

Pengobatan dapat berupa antibiotik, kortikosteroid, dan dekongestan. Pembedahan juga bisa dilakukan jika tidak membaik.

5. Polip Hidung

Polip hidung adalah pertumbuhan abnormal pada selaput lendir di dalam hidung dan sinus. Polip ini berbentuk benjolan kecil seperti jamur yang menempel pada dinding hidung.

Ukurannya bisa kecil atau besar, bahkan bisa menyumbat hidung sepenuhnya. Polip biasanya tumbuh secara bertahap tanpa gejala yang signifikan.

Lama-kelamaan, polip akan menyumbat aliran udara dan menghalangi sinus mengeluarkan lendir. Akibatnya hidung terasa tersumbat, sulit bernapas, dan sering pilek.

Penyebab pasti polip hidung belum diketahui. Diduga berkaitan dengan reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh akibat paparan alergen atau iritan.

Pengobatan dilakukan dengan obat kortikosteroid hidung untuk mengecilkan polip. Jika besar, polip harus diangkat melalui pembedahan.

6. Deviasi Septum

Deviasi septum adalah kondisi di mana tulang pemisah hidung (septum) tidak lurus dan bengkok ke satu sisi.

Keadaan ini bisa terjadi sejak lahir akibat bentuk hidung yang tidak simetris, atau karena cedera pada hidung.

Septum yang bengkok akan menyempitkan salah satu lubang hidung. Aliran udara jadi terhambat dan hidung terasa tersumbat.

Gejalanya adalah hidung sering mampet disertai pusing dan sakit kepala tekanan pada area wajah. Kondisi ini juga bisa memicu sinusitis dan infeksi berulang.

Pengobatan dilakukan dengan operasi untuk meluruskan kembali septum. Prosedurnya disebut septoplasti. Setelah operasi, hidung biasanya akan terasa lebih lapang.

7. Iritasi Lingkungan

Paparan polusi udara dan iritan lingkungan juga bisa memicu hidung mampet. Contohnya asap kendaraan, asap rokok, udara kotor pabrik, atau debu halus.

Zat iritan ini merangsang selaput lendir hidung untuk memproduksi lendir dalam jumlah berlebihan guna melindungi hidung.

Kadar lendir yang berlebihan inilah yang membuat hidung terasa tersumbat dan sulit bernapas.

Cara mengatasinya adalah dengan menghindari paparan iritan sebisa mungkin. Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Di dalam ruangan, jaga agar sirkulasi udara tetap baik.

Kesimpulan

Hidung mampet adalah kondisi yang sangat lazim dialami banyak orang. Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi virus, alergi, hingga masalah struktural pada hidung.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi hidung mampet antara lain:

  • Menghindari faktor pencetus seperti debu, asap rokok, dan polusi udara
  • Mengobati penyakit yang mendasari seperti infeksi atau alergi
  • Menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat
  • Mengonsumsi obat sesuai rekomendasi dokter
  • Melakukan operasi jika ada kelainan struktural pada hidung

Jika hidung mampet berkepanjangan dan tidak membaik meski melakukan berbagai upaya di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.

Dengan mengenali penyebab hidung mampet, kita bisa mendapatkan pengobatan yang tepat sasaran. Tetap jaga kesehatan ya! Semoga informasi ini bermanfaat.

Comments