Artikel Kesehatan

7 Penyakit yang Disebabkan oleh Virus Hewan dan Menular ke Manusia

Image description

Hai sobat RidvanMau! Di artikel kali ini, kita akan bahas mengenai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.

Beberapa penyakit ini disebabkan oleh virus yang hidup di tubuh hewan, tapi bisa juga menginfeksi manusia melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan hewan. Penyakit zoonosis ini berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian jika tidak ditangani dengan benar.

Nah, penasaran penyakit apa saja yang termasuk zoonosis? Yuk kita bahas satu per satu!

1. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira. Hewan seperti tikus, anjing, sapi dan babi bisa menjadi carrier penyakit ini.

Penularan pada manusia biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi. Gejalanya seperti demam, sakit kepala, muntah, dan otot yang nyeri.

Leptospirosis perlu diwaspadai karena bisa menyerang organ-organ penting seperti hati, ginjal, paru-paru, dan jantung. Jika tidak ditangani dengan antibiotik, leptospirosis bisa berakibat fatal.

2. Filariasis

Penyakit ini disebabkan oleh cacing parasit filaria yang hidup di dalam pembuluh getah bening manusia. Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang membawa larva cacing filaria.

Gejala filariasis antara lain pembengkakan kaki, lengan dan alat kelamin. Jika parah, dapat menyebabkan elefantiasis yaitu pembengkakan organ tubuh secara abnormal dan permanen.

3. Flu Burung

Flu burung atau avian influenza adalah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza tipe A sub tipe H5N1. Virus ini menginfeksi unggas liar dan ternak seperti ayam, bebek dan burung.

Penularan flu burung dari unggas ke manusia terjadi melalui kontak erat dengan unggas yang terinfeksi, seperti memegang, menyembelih, atau memproses unggas sakit. Gejala flu burung pada manusia seperti demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

Flu burung sangat mematikan karena dapat menyebabkan infeksi paru-paru berat dan gagal napas. Sampai saat ini, flu burung sudah menewaskan ratusan orang di seluruh dunia.

4. Rabies

Rabies adalah penyakit virus akut yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus.

Hewan liar seperti anjing, kucing, monyet, kelelawar dan hewan pengerat bisa terinfeksi virus rabies. Penularan pada manusia terjadi melalui gigitan atau cakaran hewan yang sudah terinfeksi.

Setelah masa inkubasi 2-3 bulan, rabies menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, kejang, hingga kelumpuhan. Rabies hampir selalu berujung fatal jika tidak ditangani dengan baik.

5. Herpes B

Herpes B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Herpesvirus simiae atau virus herpes pada monyet. Penyakit ini banyak ditemukan pada monyet Macaque di Asia Tenggara.

Virus herpes B ditularkan dari monyet ke manusia melalui gigitan atau cakaran. Gejalanya mirip herpes simpleks pada manusia, seperti lepuh dan luka di area mulut atau alat kelamin.

Komplikasi herpes B yang paling berbahaya adalah ensefalitis atau peradangan otak yang bisa menyebabkan kerusakan otak permanen bahkan kematian.

6. Toksoplasma

Toksoplasma adalah parasit protozoa yang bisa menginfeksi hewan berdarah panas termasuk manusia. Kucing adalah carrier utama penyakit ini.

Manusia bisa tertular toksoplasma dari kotoran kucing yang terkontaminasi parasit. Toksoplasma juga bisa menular melalui makanan mentah atau setengah matang yang terkontaminasi.

Gejala toksoplasma seperti demam, sakit kepala, diare, dan otot yang lemah. Pada ibu hamil, toksoplasma dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin. Obat antiparasit dibutuhkan untuk mengobati infeksi ini.

7. Lyme Disease

Penyakit lyme atau borreliosis disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi yang ditularkan dari gigitan kutu rusa. Binatang liar seperti tikus, rusa, dan kelinci adalah carrier utama penyakit ini.

Gejala lyme disease bervariasi dari ruam kulit berbentuk lingkaran, demam, sakit kepala, lelah, hingga nyeri otot dan sendi. Komplikasinya termasuk arthritis, gangguan syaraf, dan gangguan detak jantung.

Lyme disease bisa diobati dengan antibiotik, terutama jika terdeteksi dini. Vaksinasi dan penggunaan obat anti serangga dapat mencegah penyakit ini.

Penularan Penyakit Hewan ke Manusia

Nah, dari penjelasan di atas kita sudah tahu beberapa contoh penyakit zoonosis yang berbahaya. Lalu, bagaimana sih penyakit-penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia?

Berikut adalah beberapa cara umum penyakit hewan menular ke manusia:

Melalui Gigitan

Gigitan hewan dapat memindahkan virus, bakteri, atau parasit dari mulut hewan ke dalam tubuh manusia. Contoh penyakit yang ditularkan lewat gigitan adalah rabies, herpes B, dan lyme disease.

Gigitan hewan liar seperti anjing, monyet dan kutu rusa perlu segera dicuci dengan sabun dan dibawa ke dokter untuk mendapatkan suntikan vaksin atau obat pencegahan.

Melalui Cakaran

Cakaran hewan juga dapat menularkan penyakit seperti herpes B dari monyet dan tetanus dari kucing. Cakaran harus segera dibersihkan dan diobati agar luka tidak infeksi.

Melalui Air Liur

Air liur hewan dapat membawa virus penyakit seperti rabies. Jangan biarkan air liur hewan terkena luka terbuka pada tubuh, karena bisa menyebabkan infeksi.

Kontak Langsung

Memegang atau menyentuh hewan, urin, feses atau cairan tubuh hewan dapat memindahkan kuman penyakit. Contoh penyakit yang menular lewat kontak langsung adalah leptospirosis dan flu burung.

Selalu cuci tangan setelah kontak dengan hewan untuk mencegah penularan penyakit zoonosis.

Bahaya Penyakit Zoonosis

Penyakit zoonosis berbahaya karena dapat menimbulkan gejala serius bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Beberapa risiko penyakit zoonosis adalah:

Dapat Menyebabkan Kematian

Penyakit seperti rabies dan flu burung dapat menyebabkan kematian jika tidak diberi pengobatan segera. Kedua penyakit ini menyerang sistem saraf pusat dan saluran pernapasan yang vital bagi kelangsungan hidup.

Dapat Merusak Organ Tubuh

Banyak penyakit zoonosis yang dapat merusak organ dalam seperti hati, ginjal, jantung, paru-paru, dan otak. Kerusakan organ ini bersifat permanen dan dapat berujung fatal.

Resisten Terhadap Obat

Beberapa penyakit zoonosis disebabkan oleh bakteri atau virus yang resisten terhadap obat-obatan. Contohnya strain virus flu burung H5N1 dan bakteri methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) pada anjing.

Dapat Menular Cepat

Penyakit hewan seperti rabies dan flu burung sangat mudah menular dari satu inang ke inang lainnya. Satu kasus flu burung pada unggas, misalnya, dapat menyebar ke ratusan unggas lain dalam waktu singkat.

Cara Mencegah Penyakit Zoonosis

Nah, setelah paham bahayanya, sekarang kita bahas cara mencegah penyakit-penyakit zoonosis ini. Berikut tips pencegahannya:

Vaksinasi Hewan

Pastikan hewan peliharaan dirumah seperti anjing dan kucing mendapatkan vaksinasi rutin setiap tahun. Vaksin dapat mencegah penyakit zoonosis seperti rabies.

Jaga Kebersihan Lingkungan

Bersihkan kandang, tempat makan dan minum hewan secara rutin. Buang feses hewan dengan benar untuk mencegah kontaminasi kuman dan parasit.

Hindari Kontak dengan Hewan Sakit

Jauhi hewan yang terlihat sakit atau berperilaku aneh untuk menghindari penularan penyakit. Laporkan ke dinas peternakan jika menemukan unggas yang mati mendadak.

Kenakan APD

Gunakan masker, sarung tangan dan pakaian pelindung saat kontak dengan hewan ternak dan unggas. Ini dapat mencegah paparan penyakit zoonosis.

Cuci Tangan

Selalu cuci tangan pakai sabun setelah kontak dengan hewan atau lingkungan hewan. Ini adalah cara sederhana tapi efektif cegah penyakit menular.

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai 7 penyakit berbahaya yang bisa menular dari hewan ke manusia. Penyakit zoonosis ini disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang hidup pada tubuh hewan.

Kita harus waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, seperti vaksinasi rutin pada hewan peliharaan. Hindari kontak langsung dengan hewan liar atau hewan sakit tanpa alat pelindung.

Dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesehatan hewan, kita dapat mencegah penyakit zoonosis menyebar di masyarakat. Nah, itu dia tadi pembahasan dari saya mengenai penyakit zoonosis. Semoga artikel ini bermanfaat ya sobat RidvanMau!

Comments