Artikel Bisnis dan Pekerjaan

Panduan Membalas Offering Letter dan Perbedaannya dengan Kontrak Kerja

Dalam dunia kerja, istilah offering letter dan kontrak kerja seringkali menjadi hal yang membingungkan. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan meskipun terdengar mirip.

Namun, perbedaan tersebut seringkali diabaikan oleh para pekerja terutama bagi mereka yang baru pertama kali menghadapi situasi tersebut.

Oleh karena itu, saya ingin mengenalkan kepada Anda sebuah panduan yang dapat membantu Anda memahami perbedaan antara offering letter dan kontrak kerja.

Dalam panduan ini, Ridvan akan membahas secara rinci tentang apa itu offering letter, apa itu kontrak kerja, dan perbedaan di antara keduanya.

Dengan memahami perbedaan tersebut, Anda akan lebih mudah memutuskan langkah selanjutnya ketika diberikan sebuah offering letter dan mengetahui apa yang harus diperhatikan ketika menandatanganinya.

Apa itu offering letter?

Offering letter atau sering juga disebut sebagai job offer letter, adalah surat resmi yang diberikan oleh sebuah perusahaan kepada calon karyawan yang telah melewati tahap seleksi dan dianggap memenuhi persyaratan untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.

Offering letter berisi informasi tentang posisi yang ditawarkan, gaji, tunjangan, jam kerja, durasi kontrak kerja, dan beberapa informasi lain yang berkaitan dengan pekerjaan.

Offering letter seringkali dianggap sebagai surat perjanjian kerja, tetapi sebenarnya offering letter tidak memiliki kekuatan hukum yang sama dengan kontrak kerja.

Offering letter lebih bersifat sebagai sebuah undangan untuk bergabung dengan perusahaan dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mempertimbangkan tawaran tersebut sebelum akhirnya menandatanganinya.

Meskipun demikian, offering letter dapat menjadi dasar dalam membuat kontrak kerja, oleh karena itu sangat penting bagi calon karyawan untuk memperhatikan dengan cermat isi dari surat tersebut sebelum menyetujui tawaran yang diberikan.

Apa perbedaan offering letter dengan kontrak kerja?

Perbedaan utama antara offering letter dengan kontrak kerja terletak pada kekuatan hukumnya. Offering letter tidak memiliki kekuatan hukum yang sama dengan kontrak kerja.

Offering letter bersifat sebagai undangan atau tawaran dari perusahaan kepada karyawan, sedangkan kontrak kerja adalah perjanjian hukum yang mengikat antara perusahaan dan karyawan.

Selain itu, offering letter umumnya hanya memberikan informasi tentang posisi, gaji, tunjangan, jam kerja, durasi kontrak kerja, dan beberapa informasi lain yang berkaitan dengan pekerjaan.

Sedangkan dalam kontrak kerja, terdapat lebih banyak detail tentang tanggung jawab karyawan, hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan, serta aturan-aturan yang harus diikuti oleh karyawan selama bekerja di perusahaan.

Selain itu, offering letter biasanya diberikan sebelum karyawan mulai bekerja, sedangkan kontrak kerja diberikan setelah karyawan memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan dan mulai bekerja.

Kontrak kerja biasanya berlaku untuk jangka waktu tertentu atau hingga karyawan tersebut memutuskan untuk berhenti atau dipecat dari perusahaan, sedangkan offering letter dapat dicabut atau diubah sewaktu-waktu oleh perusahaan.

Karena perbedaan inilah, sangat penting bagi karyawan untuk memperhatikan dengan cermat isi dari offering letter sebelum menyetujui tawaran yang diberikan dan memastikan bahwa isi dari kontrak kerja sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.

Dengan demikian, karyawan dapat memastikan hak dan kewajiban mereka selama bekerja di perusahaan.

Apa yang harus dilakukan saat menerima offering letter?

Ketika menerima offering letter, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah yang terbaik bagi karier Anda. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil saat menerima offering letter:

  1. Membaca dengan cermat: Bacalah offering letter dengan seksama dan pastikan Anda memahami isi dari surat tersebut. Perhatikan informasi tentang posisi yang ditawarkan, gaji, tunjangan, jam kerja, durasi kontrak kerja, serta ketentuan lain yang terdapat dalam offering letter.
  2. Membandingkan dengan penawaran lain: Jika Anda juga menerima penawaran dari perusahaan lain, sebaiknya membandingkan offering letter tersebut dengan penawaran lain yang ada. Bandingkan kompensasi, manfaat, serta potensi pengembangan karier dari masing-masing penawaran untuk memastikan Anda membuat keputusan yang terbaik.
  3. Bertanya jika ada ketidakjelasan: Jangan ragu untuk bertanya kepada pihak perusahaan jika ada ketidakjelasan atau pertanyaan tentang isi dari offering letter. Pastikan Anda memahami sepenuhnya apa yang ditawarkan dan apa yang diharapkan dari Anda sebagai karyawan.
  4. Menyusun strategi negosiasi: Jika Anda merasa ada ruang untuk negosiasi, seperti gaji atau tunjangan, Anda dapat menyusun strategi negosiasi yang baik. Menyusun argumen yang kuat dan berdasar untuk meminta penyesuaian tertentu sesuai dengan nilai Anda.
  5. Memperhatikan batas waktu: Offering letter biasanya memiliki batas waktu tertentu untuk menanggapi atau menyetujui tawaran. Pastikan Anda memperhatikan batas waktu tersebut dan memberikan respons tepat waktu.
  6. Meminta saran hukum: Jika Anda merasa perlu, Anda dapat meminta saran hukum dari seorang ahli atau pengacara untuk membantu Anda memahami implikasi hukum dari offering letter dan memberikan saran yang lebih spesifik.
  7. Menandatangani dengan hati-hati: Jika Anda memutuskan untuk menerima tawaran dan menandatangani offering letter, pastikan Anda telah membaca dan memahami isi dari surat tersebut. Pastikan tidak ada ketidakjelasan sebelum menandatanganinya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan bahwa Anda membuat keputusan yang bijaksana dan menyadari implikasi dari offering letter yang Anda terima.

Penting untuk memahami isi dan ketentuan dalam offering letter agar Anda dapat memulai perjalanan karier Anda dengan baik di perusahaan yang bersangkutan.

Jangan ragu untuk mencari informasi tambahan atau bantuan jika diperlukan untuk memastikan bahwa Anda membuat keputusan yang tepat untuk masa depan karier Anda.

Kapan offering letter harus dikembalikan ke perusahaan?

Biasanya, offering letter harus dikembalikan ke perusahaan dalam waktu yang ditentukan dalam surat tersebut.

Batas waktu pengembalian offering letter dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan dan ketentuan yang tercantum dalam surat tersebut.

Oleh karena itu, sangat penting untuk membaca dan memahami batas waktu yang diberikan dalam offering letter yang Anda terima.

Jika Anda telah membuat keputusan untuk menerima tawaran yang diberikan dalam offering letter, sebaiknya Anda mengembalikan offering letter tersebut sesuai dengan batas waktu yang ditentukan oleh perusahaan.

Pengembalian offering letter biasanya dapat dilakukan dengan mengirimkan tanda tangan dan persetujuan Anda kembali ke perusahaan melalui email, pos, atau metode pengiriman lain yang telah disepakati dengan perusahaan.

Jika Anda tidak mengembalikan offering letter dalam batas waktu yang ditentukan, perusahaan dapat menganggap bahwa Anda menolak tawaran tersebut dan dapat membatalkan tawaran kerja yang diberikan kepada Anda.

Oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan batas waktu pengembalian offering letter dan melakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam surat tersebut.

Bagaimana cara membalas email offering letter dari perusahaan?

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti untuk membalas email offering letter dari perusahaan:

  1. Mengucapkan terima kasih: Langkah pertama yang sebaiknya diambil adalah mengucapkan terima kasih kepada perusahaan atas tawaran yang diberikan. Gunakan kata-kata sopan dan menghargai untuk menunjukkan apresiasi Anda terhadap tawaran tersebut.
  2. Menyatakan penerimaan atau penolakan: Berikan respons yang jelas apakah Anda menerima atau menolak tawaran dalam offering letter tersebut. Jika Anda menerima tawaran, berikan konfirmasi bahwa Anda bersedia untuk bergabung dengan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam offering letter. Jika Anda menolak tawaran, sampaikan secara sopan dan jelas alasannya.
  3. Mengonfirmasi ulang ketentuan: Pastikan untuk mengonfirmasi ulang semua ketentuan yang tercantum dalam offering letter, seperti gaji, tunjangan, jabatan, durasi kontrak, dan ketentuan lainnya. Pastikan bahwa Anda telah memahami dan setuju dengan semua ketentuan tersebut sebelum memberikan respons balasan.
  4. Menyampaikan pertanyaan atau negosiasi: Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin melakukan negosiasi terkait ketentuan dalam offering letter, sampaikan secara sopan dan jelas dalam email balasan. Berikan argumen yang kuat dan berdasar untuk membantu dalam proses negosiasi.
  5. Menyusun ulang atau menandatangani secara elektronik: Jika ada perubahan yang perlu dilakukan dalam offering letter, sampaikan perubahan tersebut secara jelas dalam email balasan. Jika Anda telah menyetujui tawaran dan tidak ada perubahan, Anda dapat menandatangani offering letter kembali sebagai tanda persetujuan, atau perusahaan mungkin meminta Anda untuk menandatangani secara elektronik menggunakan platform yang telah disediakan.
  6. Mengirimkan email balasan dengan lampiran: Jika Anda mengirimkan offering letter yang telah ditandatangani kembali atau ada lampiran lain yang diminta oleh perusahaan, pastikan untuk melampirkannya dalam email balasan.
  7. Melakukan tindak lanjut: Setelah mengirimkan email balasan, pastikan untuk melakukan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh perusahaan, seperti mengirimkan dokumen yang diminta atau mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

Pastikan untuk menjaga profesionalisme dalam email balasan Anda dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan terkait pengembalian offering letter.

Pastikan juga untuk menyimpan salinan email balasan dan offering letter yang telah ditandatangani sebagai referensi di masa depan.

Contoh balasan email offering letter dari perusahaan ketika menerima tawaran kerja

Berikut adalah contoh balasan email offering letter dari perusahaan menerima tawaran kerja:

Subject: Terima Kasih untuk Offering Letter

Kepada Yth. [Nama dan Jabatan Penerima Offering Letter],

Saya ingin mengucapkan terima kasih atas tawaran yang diberikan dalam Offering Letter yang saya terima pada [tanggal]. Saya sangat senang untuk bergabung dengan [nama perusahaan] dan bersedia untuk menerima tawaran kerja yang telah diberikan.

Saya memahami bahwa saya harus memenuhi semua ketentuan yang tercantum dalam Offering Letter dan saya berjanji untuk melakukan yang terbaik dalam peran saya di [nama perusahaan]. Saya akan mengikuti semua prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan akan segera mengirimkan dokumen-dokumen yang diminta.

Sekali lagi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada perusahaan atas tawaran yang diberikan. Saya sangat bersemangat untuk bergabung dengan [nama perusahaan] dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.

Salam Hormat,
[Nama Anda]

Contoh balasan email offering letter dari perusahaan ketika menolak tawaran kerja

Berikut adalah contoh balasan email offering letter dari perusahaan ketika menolak tawaran kerja:

Subject: Penolakan Terhadap Offering Letter

Kepada Yth. [Nama dan Jabatan Penerima Offering Letter],

Saya ingin mengucapkan terima kasih atas tawaran yang diberikan dalam Offering Letter yang saya terima pada [tanggal]. Setelah mempertimbangkan secara matang, saya memutuskan untuk menolak tawaran kerja yang telah diberikan.

Saya ingin menyampaikan bahwa saya sangat menghargai kesempatan ini dan saya sangat senang telah bertemu dengan perusahaan. Namun, setelah mempertimbangkan kembali pilihan karier saya, saya memutuskan bahwa saya tidak bisa menerima tawaran kerja ini.

Sekali lagi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada perusahaan atas tawaran yang diberikan. Saya sangat menghargai kesempatan yang telah diberikan kepada saya dan saya berharap bahwa saya dapat kembali bekerja sama dengan perusahaan di masa depan.

Salam Hormat,
[Nama Anda]

Penutup

Dalam menghadapi Offering Letter, penting untuk memahami perbedaannya dengan kontrak kerja dan tindakan yang harus diambil saat menerimanya.

Anda dapat membalas email offering letter dari perusahaan dengan ucapan terima kasih dan konfirmasi penerimaan, atau dengan sopan menolak tawaran kerja jika Anda memutuskan untuk tidak menerimanya.

Harap diingat untuk selalu menjaga sikap profesional dan menghormati kebijakan perusahaan dalam setiap interaksi terkait tawaran kerja. Semoga panduan ini membantu Anda dalam menghadapi Offering Letter dan membuat keputusan yang tepat untuk karier Anda.

Terima kasih telah membaca artikel ini!

Comments