Artikel Kesehatan

10 Nama Obat Tidur yang Bisa Dibeli di Apotek Tanpa Resep Dokter

Insomnia atau susah tidur memang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi obat tidur. Tapi tahukah kamu, ada beberapa jenis obat tidur yang sebenarnya bisa dibeli bebas di apotek tanpa resep dokter lho!

Penasaran obat tidur apa saja yang bisa kamu beli tanpa resep dokter? Yuk simak artikel ini sampai habis ya!

1. Diphenhydramine

Diphenhydramine adalah obat tidur yang paling sering diresepkan dokter. Obat ini bekerja dengan cara menekan sistem saraf pusat, sehingga bisa menenangkan otak dan membuat kamu mengantuk.

Efek samping dari obat ini antara lain rasa kantuk yang berlebihan saat bangun tidur, mulut kering, mual, pusing, dan gangguan saluran pencernaan. Obat ini juga tidak boleh dikonsumsi oleh penderita glaukoma, gangguan prostat, atau kesulitan buang air kecil.

Diphenhydramine dijual dengan merek dagang Nytol, Sominex, dan Benadryl. Kamu bisa membeli obat ini di apotek tanpa resep dokter.

2. Doxylamine

Doxylamine juga termasuk antihistamin yang bisa menyebabkan kantuk. Cara kerjanya hampir sama dengan Diphenhydramine, yaitu dengan menekan sistem saraf pusat.

Efek samping doxylamine antara lain mulut kering, mual, pusing, dan gangguan saluran pencernaan. Obat ini juga dilarang untuk penderita glaukoma, gangguan prostat, dan kesulitan buang air kecil.

Doxylamine dijual dengan merek dagang Unisom. Kamu bisa mendapatkan obat ini di apotek tanpa resep dokter.

3. Melatonin

Melatonin adalah hormon tidur alami yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak. Melatonin bersifat non-addictive dan aman dikonsumsi dalam jangka panjang.

Efek samping melatonin sangat jarang terjadi. Biasanya hanya berupa sakit kepala, pusing, mengantuk berlebihan, atau mual.

Melatonin dijual dengan merek dagang Circadin. Obat ini juga bisa didapatkan dengan mudah di apotek tanpa resep dokter.

4. Valerian

Valerian adalah tanaman obat yang akar rimpangnya sering digunakan sebagai obat tidur alami. Zat aktif dalam valerian diduga mampu meningkatkan kadar GABA (zat kimia penenang) di otak.

Efek samping valerian antara lain sakit kepala, gangguan pencernaan, detak jantung tidak teratur, dan kejang otot. Valerian juga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil atau menyusui.

Valerian dijual dengan merek dagang Valerian Forte. Kamu bisa membelinya di apotek tanpa resep dokter.

5. Polygalae radix

Polygalae radix atau akar poligala termasuk jamu tradisional Cina yang dipercaya bisa mengatasi insomnia. Kandungan saponin dan flavonoid-nya diduga bisa menenangkan saraf.

Efek samping polygalae radix jarang terjadi. Biasanya hanya berupa sakit kepala dan gangguan pencernaan ringan.

Polygalae radix dijual dengan merek dagang Natumin dan ZZ Sleep. Obat ini juga tersedia di apotek tanpa resep dokter.

6. Triazolam

Triazolam termasuk obat tidur golongan benzodiazepine. Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan efek GABA di otak, sehingga menimbulkan rasa rileks dan mengantuk.

Efek samping triazolam antara lain pusing, lemas, gangguan keseimbangan, dan depresi pernapasan. Obat ini berpotensi menimbulkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang.

Triazolam dijual dengan merek dagang Halcion. Meski termasuk obat keras, triazolam sebenarnya bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.

7. Eszopiclone

Eszopiclone adalah obat tidur golongan non-benzodiazepine. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan efek asam gamma-aminobutirat (GABA) yang bersifat menenangkan di otak.

Efek samping eszopiclone antara lain pusing, diare, sakit perut, mulut kering, dan rasa metalik di mulut. Obat ini juga berisiko menimbulkan ketergantungan jika digunakan lama.

Eszopiclone dijual dengan merek dagang Lunesta. Obat ini sebenarnya bisa dibeli bebas di apotek tanpa resep.

8. Flurazepam hydrochloride

Flurazepam hydrochloride adalah obat tidur golongan benzodiazepine yang bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas GABA di otak. Efeknya bisa bertahan hingga 8 jam.

Efek samping dari obat ini antara lain pusing, lemas, gangguan keseimbangan, mulut kering, dan depresi pernapasan. Berpotensi menimbulkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang.

Flurazepam hydrochloride dijual dengan merek dagang Dalmane. Obat ini juga bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.

9. Estazolam

Estazolam termasuk obat tidur golongan benzodiazepine dengan durasi kerja singkat, sekitar 10 jam. Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan aktivitas GABA di otak.

Efek samping estazolam antara lain pusing, lemas, gangguan keseimbangan, mulut kering, dan depresi pernapasan. Berpotensi menimbulkan ketergantungan obat.

Estazolam termasuk obat tidur golongan benzodiazepine dengan durasi kerja singkat, sekitar 10 jam. Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan aktivitas GABA di otak.

Efek samping estazolam antara lain pusing, lemas, gangguan keseimbangan, mulut kering, dan depresi pernapasan. Berpotensi menimbulkan ketergantungan obat jika digunakan dalam jangka panjang.

Estazolam dijual dengan merek dagang ProSom. Obat ini juga bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.

10. Temazepam

Temazepam termasuk obat tidur golongan benzodiazepine yang bekerja singkat, sekitar 8 jam. Obat ini meningkatkan efek GABA di otak yang memberikan rasa rileks dan mengantuk.

Efek samping temazepam antara lain pusing, lemas, gangguan keseimbangan, mulut kering, dan gangguan pernapasan. Berisiko menimbulkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang.

Temazepam dijual dengan merek dagang Restoril. Obat ini juga bisa dibeli bebas di apotek tanpa resep.

Manfaat dan Efek Samping Obat Tidur Tanpa Resep

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, masing-masing obat tidur tanpa resep memiliki manfaat dan efek sampingnya sendiri. Secara umum, obat-obat tersebut berguna untuk membantu mengatasi insomnia atau susah tidur.

Namun, penggunaan obat tidur tanpa resep juga menimbulkan risiko efek samping seperti rasa kantuk berlebihan, pusing, mulut kering, mual, hingga gangguan keseimbangan dan depresi pernapasan. Beberapa jenis obat tidur tanpa resep juga berpotensi menimbulkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan mengonsumsi obat tidur sesuai aturan pakai yang tertera. Jika insomnia atau susah tidur terjadi secara rutin, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat.

Tips Memilih Obat Tidur Tanpa Resep yang Tepat

Agar aman dan efektif, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat memilih obat tidur tanpa resep:

  • Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan jenis dan dosis obat tidur yang sesuai. Jangan asal beli dan konsumsi sendiri tanpa resep dokter.

  • Pilih obat tidur yang sudah terdaftar di Badan POM. Pastikan membeli di apotek resmi, hindari membeli obat tidur dari sumber yang tidak jelas.

  • Sesuaikan jenis obat tidur dengan keluhan insomnia yang dirasakan. Misalnya, pilih obat tidur kerja cepat jika susah tidur, atau obat tidur kerja panjang jika sering terbangun di tengah malam.

  • Perhatikan dosis yang dianjurkan, jangan mengonsumsi dosis berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping.

  • Waspadai efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi obat tidur. Jika timbul efek samping serius, segera hentikan pengobatan dan periksakan diri ke dokter.

Kesimpulan

Itu dia 10 nama obat tidur yang sebenarnya bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter. Meskipun tersedia bebas, tetap perlu kehati-hatian dan konsultasi dokter dalam mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Obat tidur hanya bersifat sementara mengatasi gejala insomnia atau susah tidur. Untuk menangani akar penyebab insomnia, dianjurkan melakukan terapi perilaku dan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, diet seimbang, dan manajemen stres yang baik. Dengan begitu, insomnia bisa diatasi secara alami dan jangka panjang.

Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika insomnia yang kamu alami sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan penanganan yang tepat, insomnia pasti bisa disembuhkan secara bertahap. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuanmu tentang berbagai obat tidur yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Stay healthy!

Comments