Artikel Kesehatan

Kopi dan Epilepsi: Manfaat atau Justru Membahayakan?

Image description

Hai Sobat RidvanMau!

Kopi adalah minuman favorit banyak orang di pagi hari untuk membantu meningkatkan energi dan fokus. Namun apakah kopi juga bermanfaat untuk mengatasi penyakit epilepsi?

Epilepsi adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami kejang berulang. Diperkirakan sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi. Meskipun penyebab epilepsi bervariasi, kejang terjadi karena aktivitas listrik abnormal di otak.

Banyak mitos beredar di masyarakat bahwa mengonsumsi kopi dapat membantu menyembuhkan epilepsi. Namun, apakah mitos ini benar adanya?

Kopi Tidak Terbukti Menyembuhkan Epilepsi

Berdasarkan penelitian, konsumsi kopi tidak terbukti dapat menyembuhkan penyakit epilepsi. Bahkan sebaliknya, mengonsumsi kopi berlebihan justru dapat memperburuk kondisi penderita epilepsi.

Hal ini dikarenakan kopi mengandung kafein. Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan aktivitas saraf. Pada penderita epilepsi, kafein dari kopi justru dapat menurunkan ambang batas terjadinya kejang.

Dengan kata lain, kafein dapat mempermudah timbulnya kejang pada penderita epilepsi karena stimulasi berlebihan terhadap saraf. Semakin banyak kopi dan kafein yang dikonsumsi, semakin rendah ambang batas untuk terjadinya kejang.

Selain itu, konsumsi kopi yang berlebihan juga dapat mengurangi efektivitas obat anti epilepsi. Obat anti epilepsi bekerja dengan menekan aktivitas saraf berlebihan yang memicu kejang. Sementara kafein dari kopi justru meningkatkan aktivitas saraf.

Kedua zat ini tentu saja berlawanan efek. Oleh karena itu, penderita epilepsi disarankan tidak mengonsumsi kopi dan kafein secara berlebihan agar obat anti epilepsinya tetap efektif.

Kopi Berpotensi Memicu Kejang pada Penderita Epilepsi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan kafein yang berlebih dari kopi dapat memicu kejang pada penderita epilepsi.

Meskipun sebelumnya kondisi penderita epilepsi terkontrol dengan baik oleh obat anti epilepsi, konsumsi kafein yang berlebih dapat meningkatkan risiko kejang. Hal ini terutama terjadi pada penderita epilepsi yang sensitif terhadap kafein.

Pada penelitian tahun 2005, seorang pria dengan riwayat epilepsi mengalami peningkatan frekuensi kejang setelah mengonsumsi energy drink yang mengandung kafein tinggi. Setelah menghentikan konsumsi energy drink tersebut, frekuensi kejangnya kembali berkurang.

Penelitian lain juga menemukan seorang wanita dengan epilepsi yang terkontrol selama 2 tahun mengalami kejang setelah minum 5-6 cangkir kopi sehari. Setelah mengurangi konsumsi kopinya, kejangnya berhenti.

Kasus-kasus ini menunjukkan betapa kafein dari kopi dapat memicu kejang pada penderita epilepsi meskipun dalam jumlah sedikit. Oleh karena itu, sangat tidak disarankan bagi penderita epilepsi untuk mengonsumsi kopi secara berlebihan.

Hindari Memberikan Kopi atau Cairan Saat Kejang Epilepsi

Saat seseorang dengan epilepsi sedang mengalami kejang, sebaiknya tidak diberikan kopi atau cairan apapun untuk diminum.

Penderita epilepsi berisiko tersedak jika diberikan minuman saat sedang kejang. Selain itu, memaksa memberikan minuman juga dapat memperburuk kejang.

Yang harus dilakukan saat seseorang dengan epilepsi kejang adalah:

  • Pastikan tidak ada benda berbahaya di sekitar yang dapat melukai penderita
  • Balikkan penderita ke sisi agar saluran napas tetap terbuka
  • Letakkan sesuatu yang lembut di bawah kepalanya
  • Amati lamanya kejang
  • Setelah kejang berhenti, baringkan penderita ke posisi pemulihan
  • Segera bawa penderita ke fasilitas kesehatan jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit

Dengan melakukan pertolongan pertama ini, risiko cedera akibat kejang dapat dikurangi. Pastikan juga jalan napas penderita tetap terbuka selama kejang berlangsung.

Kesimpulan: Kopi Tidak Bermanfaat untuk Epilepsi

Secara keseluruhan, tidak ada bukti bahwa kopi dapat menyembuhkan atau mengatasi penyakit epilepsi. Kopi justru berpotensi memicu kejang pada penderita epilepsi karena kandungan kafeinnya.

Oleh karena itu, penderita epilepsi sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi dan kafein secara berlebihan. Asupan kafein yang tinggi dapat menurunkan ambang batas kejang dan mengurangi efektivitas obat anti epilepsi.

Saat kejang terjadi, sebaiknya tidak memberikan kopi atau cairan apapun kepada penderita epilepsi karena dapat meningkatkan risiko tersedak. Yang harus dilakukan adalah memastikan jalan napas lancar dan membawa penderita ke fasilitas kesehatan jika kejang berlangsung lama.

Dengan menghindari faktor pencetus seperti kafein dari kopi, diharapkan penderita epilepsi dapat mengendalikan kondisinya dan terhindar dari kejang. Tetap semangat ya Sobat RidvanMau!

Comments