Artikel Kesehatan

Kenapa Kencing Terus Menerus? Gejala Penyakit Apa Saja yang Mungkin?

Mungkin kamu pernah mengalami momen saat merasa sering kebelet buang air kecil, alias kencing terus menerus. Nah, ternyata kondisi ini bisa jadi pertanda bahwa tubuh kita sedang mengalami gangguan kesehatan.

Yuk, kita simak bersama! Ide-ide berikut ini akan membuat kita lebih paham tentang berbagai penyakit yang mungkin berkaitan dengan kencing terus menerus. Penasaran, kan?

Infeksi Ginjal

Infeksi ginjal atau biasa disebut pielonefritis adalah peradangan akibat bakteri yang menyerang bagian dalam ginjal. Gejala yang dialami oleh penderita infeksi ginjal antara lain:

  • Sering buang air kecil
  • Demam tinggi
  • Nyeri punggung bawah atau nyeri pinggang
  • Sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil
  • Urin bau menyengat, keruh atau mengandung darah
  • Mual dan muntah

Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti ini, segeralah ke dokter untuk mendapatkan diagnosis hingga penanganan yang tepat. Obat-obatan yang umum diberikan dokter untuk mengatasi infeksi ginjal adalah antibiotik seperti amoksisilin, seftriaxone, atau nitrofurantoin.

Batu Ginjal

Batu ginjal adalah kondisi saat kristal-kristal berukuran kecil menumpuk di ginjal. Pada tahap awal, batu ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika lebih besar dan mulai bergerak menuju saluran kemih, batu ginjal dapat memicu rasa sakit hebat atau kencing terus-menerus. Gejala yang umum ditemui antara lain:

  • Nyeri di punggung bawah atau samping, bisa menjalar ke perut
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Sering buang air kecil
  • Darah dalam urin
  • Nyeri tajam yang datang tiba-tiba dan hilang seketika

Pengobatan untuk batu ginjal berkisar dari minum obat anti nyeri, anti-infeksi, atau obat alami. Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan menyarankan tindakan operasi atau prosedur lain.

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi di bagian saluran kemih, yang mencakup ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra. ISK paling sering disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli), yang hidup di usus manusia. Gejala yang biasa ditemui pada penderita ISK antara lain:

  • Kencing terus menerus
  • Nyeri atau terbakar saat buang air kecil
  • Urin berbau lebih kuat atau berubah warna menjadi keruh
  • Rasa tegang di bawah perut

Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, terutama jika sudah tidak mereda dalam beberapa hari. Untuk mengatasi ISK, dokter biasa akan meresepkan obat antibiotik seperti trimetoprim atau nitrofurantoin.

Poliuria

Salah satu kondisi lain yang mungkin membuat kamu buang air kecil terus menerus adalah poliuria. Poliuria adalah kondisi medis di mana tubuh kita memproduksi jumlah urine di atas normal. Kondisi ini bisa terjadi akibat berbagai sebab, seperti minum terlalu banyak cairan, terkena diabetes, dan insufisiensi adrenalin. Gejala dan obat poliuria antara lain:

  • Buang air kecil lebih sering dan dalam jumlah besar
  • Urin yang sangat encer dan bening
  • Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi
  • Gangguan elektrolit

Obat poliuria tergantung pada penyebabnya. Jika kamu merasa terganggu dengan kondisi ini, cobalah kurangi minum cairan, terutama sebelum tidur. Jangan minum minuman berkafein, alkohol, atau obat diuretik sembarangan. Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala-gejala poliuria yang parah.

Penggunaan Obat Diuretik

Obat diuretik adalah obat yang membantu mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dalam tubuh melalui urin. Obat ini biasa diberikan untuk mengatasi hipertensi, penyakit hati, atau penyakit ginjal. Namun, obat diuretik juga bisa menyebabkan kencing lebih sering, seperti:

  • Menggangu keseimbangan elektrolit tubuh
  • Merangsang kerja ginjal untuk menghasilkan urin
  • Membantu mengurangi pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, dan kaki yang disebabkan oleh retensi air

Jadi, jangan kaget jika kamu mengalami kencing terus menerus setelah minum obat diuretik. Akan tetapi, jika kamu merasa kesulitan mengontrol keinginan buang air kecil atau gejala lainnya, bicarakan dengan dokter mengenai dosis atau obat alternatif yang lebih cocok.

Terapi dan Cara Mengobati

Sebagai bentuk tindak lanjut setelah mengetahui penyebab kencing terus menerus, penting juga untuk memahami terapi yang bisa dilakukan. Setiap penyakit memiliki penanganan yang berbeda. Jadi, apa saja sih cara penanganan atau pengobatan dari penyakit-penyakit tersebut?

Infeksi Ginjal

Terapi infeksi ginjal biasanya melibatkan pemberian antibiotik oral atau intravena, tergantung dari seberapa parah kondisi pasien. Untuk infeksi ringan, dokter umumnya akan meresepkan kursus antibiotik selama 7-14 hari. Jika kondisinya cukup serius, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan sampai kondisi pasien stabil.

Batu Ginjal

Pengobatan batu ginjal banyak dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi batu, serta apakah batu tersebut menyebabkan infeksi atau masalah lain. Untuk batu kecil, cukup dengan minum banyak air dan menggunakan obat penghilang rasa sakit sampai batu keluar dari tubuh. Pada kasus batu yang lebih besar atau komplikasi, prosedur medis seperti litotripsi ekstrakorporeal (ESWL) atau operasi mungkin dibutuhkan.

Infeksi Saluran Kemih

Seperti infeksi ginjal, pengobatan ISK umumnya menggunakan antibiotik. Durasi penggunaan antibiotik biasanya lebih pendek, antara 3-7 hari. Buat yang rentan terkena ISK, dokter mungkin akan merekomendasikan antibiotik dalam dosis rendah jangka panjang, atau antibiotik 'on-demand', yang diambil saat gejala mulai muncul.

Poliuria

Terapi poliuria tergantung pada penyebab utamanya. Jika disebabkan oleh diabetes, maka pengendalian gula darah perlu diutamakan. Untuk poliuria non-diabetes, terapi bisa melibatkan penyebab lain seperti salah satu jenis diuretik yang dikenal sebagai agen anti-diuretik, atau pengobatan penyebab lainnya.

Penggunaan Obat Diuretik

Jika obat diuretik menyebabkan masalah kencing terus-menerus, bicarakan dengan doktermu untuk meninjau kembali resep obat. Mungkin perlu penyesuaian dosis, mengubah waktu pemberian obat, atau beralih ke obat lain.

Pencegahan

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mencegah keluhan kencing terus-menerus:

  • Minum air putih secukupnya, tetapi jangan berlebihan juga.
  • Hindari minuman yang bisa mengiritasi kandung kemih, seperti kopi, teh, minuman beralkohol, dan soda.
  • Coba latihan kegel untuk menguatkan otot kandung kemih.
  • Jaga kebersihan area intim, terutama setelah buang air kecil atau besar.
  • Jangan menahan kencing saat kamu merasa ingin buang air kecil.

Closing

Jika kamu berada di posisi sering kencing dan merasa khawatir, ingatlah bahwa informasi adalah kunci. Semoga artikel ini bisa membantu kamu memahami berbagai penyebab dan solusi dari kondisi ini.

Namun, jangan lupakan konsultasi langsung dengan dokter atau tenaga medis yang berkompeten. Karena mereka lah yang paling memahami kondisi kesehatanmu. Selalu jaga kesehatan dan semoga selalu sehat!

Comments