Artikel Hiburan

Mengungkap Sisi Jahat 'Ibu Tiri Cinderella': Kajian Karakter dalam Kisah Dongeng

Cerita Cinderella sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Kisah tentang seorang gadis cantik yang dianiaya oleh ibu tiri dan saudara tirinya, kemudian menyabet hati seorang pangeran tampan di pesta dansa, dan akhirnya hidup bahagia selamanya bersama pangerannya.

Tapi, siapakah sosok 'Ibu Tiri Cinderella' ini? Bagaimana mempengaruhi cerita ini, dan apa alasan di balik tindakannya? Yuk, kita cari tahu lebih dalam tentang karakteristik, peran, dan alasan di balik tindakan ibu tiri jahat ini dalam cerita Cinderella.

Pendahuluan

A. Apa itu Cinderella

Cinderella adalah salah satu dongeng klasik yang sudah kita dengar sejak kecil. Cerita ini berasal dari berbagai versi yang ada di seluruh dunia, dan salah satu versi yang paling terkenal adalah versi dari penulis Perancis, Charles Perrault, yang menceritakan kisah seorang gadis cantik bernama Cinderella yang dianiaya oleh ibu tirinya dan saudara tirinya.

Namun, dengan bantuan peri ibunya, dia akhirnya bisa berdansa dengan seorang pangeran, dan cerita berakhir bahagia pada pernikahan mereka.

B. Siapa itu 'Ibu Tiri Cinderella'

Sebagai salah satu karakter antagonis utama dalam cerita Cinderella, ibu tiri merupakan sosok yang sangat penting. Dia merupakan jembatan cerita yang menghubungkan Cinderella dengan dunia luar.

Dalam cerita ini, ibu tiri menyebabkan banyak penderitaan pada Cinderella dan menjadi penghalang bagi Cinderella untuk mencapai kebahagiaannya.

Siapa sebenarnya sosok ibu tiri yang diceritakan itu? Apakah alasan di balik tindakan kejamnya? Mari kita mulai mengungkap sisi jahat ibu tiri ini melalui kajian karakteristiknya.

Profil 'Ibu Tiri Cinderella'

A. Karakteristik umum

Karakter ibu tiri dalam cerita Cinderella seringkali digambarkan sebagai sosok yang jahat, licik, manipulatif, dan penuh rasa iri. Walaupun tidak diberi nama dalam cerita asli Cinderella, namun karakteristik ini cukup kuat untuk membuat pembaca mudah mengingat sosoknya, dan tidak jarang membuat mereka merasa tidak suka padanya.

Ibu tiri sangat mengutamakan anak-anak perempuannya sendiri, dan selalu berusaha agar mereka mendapatkan yang terbaik, termasuk di mata putra mahkota.

B. Motivasi karakter

Alasan atas tindakan ibu tiri yang kejam dan membuat Cinderella menderita adalah rasa iri dan keserakahan. Dia tidak ingin Cinderella mencapai kesuksesan dan kebahagiaan seperti anak-anak kandungnya dan tidak ingin Cinderella merebut posisi anak-anaknya di hadapan pangeran.

Selain itu, ibu tiri juga tidak ingin kecantikan dan kebaikan hati Cinderella menjadi bayangan yang menghalangi kesuksesan anak-anaknya. Oleh karena itu, dia memperlakukan Cinderella dengan sangat buruk dan membuatnya bekerja keras sebagai pelayan di rumahnya.

Peran 'Ibu Tiri Cinderella' dalam cerita Cinderella

A. Bagaimana dia memperlakukan Cinderella

Sejak pertama kali ia menikah dengan ayah Cinderella, ibu tiri telah melihat kecantikan dan kebaikan yang dimiliki Cinderella, dan hal ini membuatnya merasa iri.

Ibu tiri pun mulai menunjukkan sisi jahatnya dengan memperlakukan Cinderella dengan sangat tidak adil, menuntutnya untuk bekerja keras tanpa kenal waktu, bahkan membuat Cinderella tidur di dapur dan hanya mengizinkannya mengenakan pakaian lusuh.

Semua hal yang Cinderella miliki diambil alih oleh ibu tiri, termasuk kamar yang dulu milik Cinderella sebelum ibu tirinya datang.

B. Bagaimana dia memanipulasi situasi untuk putrinya sendiri

Selain memperlakukan Cinderella dengan buruk, ibu tiri juga fokus pada anak-anak kandungnya, yaitu Anastasia dan Drizella. Ia berusaha memanjakan mereka, memenuhi segala keinginan anak-anaknya, dan menciptakan situasi yang menguntungkan bagi mereka.

Contohnya, saat pesta dansa diadakan di istana, ibu tiri melarang Cinderella untuk pergi ke pesta tersebut, lalu memaksanya untuk membuat gaun yang akan dikenakan oleh saudara tirinya.

Semua yang dia lakukan adalah agar putrinya mendapatkan perhatian putra mahkota dan memiliki kesempatan untuk menikah dengan dirinya, sehingga ibu tiri juga ikut naik status.

C. Bagaimana dia memanipulasi putra mahkota

Tindakan licik ibu tiri tidak hanya sampai di situ. Ia juga mencoba membuat putra mahkota jatuh hati pada salah satu anak-anaknya.

Caranya adalah dengan mengatur strategi agar putra mahkota ingin menikahi putrinya, seperti memberikan putriannya gaun pakaian yang indah, menampilkan mereka sebagai wanita yang sopan dan anggun, serta berbagai cara lain yang membuat anak-anaknya menarik di mata putra mahkota.

Namun, yang tidak diketahui ibu tiri adalah bahwa Cinderella berhasil mencuri perhatian putra mahkota di pesta dansa dengan kecantikan dan keramahannya.

Penyelidikan Psikologis

A. Alasan psikologis di balik tindakan 'Ibu Tiri Cinderella'

Di balik tindakan kejam yang diperlihatkan oleh ibu tiri, kita bisa melacak beberapa alasan psikologis yang mendasari perilakunya.

Salah satunya adalah rasa iri yang dimiliki ibu tiri terhadap Cinderella. Rasa iri ini dipicu oleh kecantikan dan kebaikan hati Cinderella yang membuat pembaca atau penonton merasa bahwa Cinderella lebih pantas untuk mencapai kebahagiaan daripada anak-anaknya.

Selain itu, ibu tiri juga merasa bahwa Cinderella merupakan ancaman bagi kebahagiaan anak-anaknya dan dirinya sendiri, karena Cinderella bisa merebut posisi putrinya untuk menjadi permaisuri.

Selain rasa iri, alasan psikologis lain yang mendorong ibu tiri untuk bertindak kejam adalah keserakahan. Ibu tiri ingin segala sesuatu yang terbaik untuk dirinya dan anak-anaknya, bahkan jika itu berarti harus mengambil hal-hal yang menjadi hak orang lain.

Sebagai contoh, dia mengambil semua harta mundur Cinderella setelah ayah Cinderella meninggal dan menggunakannya untuk memenuhi keinginan anak-anak kandungnya. Keserakahan ini mendorongnya untuk melakukan tindakan yang semakin buruk dan tidak peduli perasaan orang lain.

B. Impak psikologis pada Cinderella

Tindakan ibu tiri yang kejam dan perundungan yang dia terima dari saudara tirinya tentu saja memberikan dampak yang buruk bagi Cinderella.

Dia menjadi seseorang yang penurut dan tidak memiliki harga diri, karena terus-menerus dipandang sebagai sosok yang tak berguna dan dilecehkan oleh keluarga barunya.

Namun, dengan bantuan peri ibunya, Cinderella berhasil membangkitkan kepercayaan dirinya, mencari cara untuk melawan perundungan yang dia terima, dan pada akhirnya menemukan kebahagiaannya bersama pangeran yang mencintainya.

Kesimpulan

A. Pelajaran yang dapat diambil dari karakter 'Ibu Tiri Cinderella'

Karakter ibu tiri Cinderella sangat penting dalam cerita ini sebagai penjelas bagaimana keadaan Cinderella sebelum akhirnya bisa mencapai kebahagiaan.

Dari karakteristik dan tindakan ibu tiri, kita bisa belajar bahwa sifat iri dan keserakahan bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan yang kejam dan merugikan orang lain.

Hal ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga hati agar tidak terbawa oleh rasa iri dan keserakahan, serta menghargai dan tidak merendahkan orang lain.

B. Apa yang bisa kita pelajari dari analisis ini

Analisis karakter 'Ibu Tiri Cinderella' memberikan kita wawasan tentang sosok antagonis dalam cerita dongeng klasik ini dan alasan di balik tindakannya.

Dari analisis ini, kita bisa belajar tentang sifat-sifat yang harus dihindari agar tidak merugikan orang lain, serta bagaimana menghadapi perundungan dan menjaga harga diri.

Penutup

Cerita Cinderella telah menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil, dan dongeng ini akan terus diceritakan kepada generasi berikutnya.

Dengan mengeksplorasi karakter antagonis seperti 'Ibu Tiri Cinderella', kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang cerita yang kita kenal dan mengambil pelajaran berharga dari tindakan mereka.

Semoga dengan pemahaman yang lebih baik tentang karakter ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengikuti jejak ibu tiri yang jahat.

Comments