Artikel Kesehatan

Yuk, Kenalan dengan Gerakan Tutup Mulut (GTM): Cara Jitu Mengatasi Kebiasaan Buruk Si Kecil

Halo para millennial muda berjiwa muda! Pastinya sedang bahagia ya, lihat si kecil yang lucu dan menggemaskan tumbuh sehat dan ceria. Kalau bicara anak, pastinya penuh kejutan dan tantangan ya, termasuk saat si kecil mulai menunjukkan kebiasaan buruk yang bikin khawatir. Ada yang kebiasaan mengisap jempol, ada pula yang senang menggigit bibir atau benda lainnya.

Jangan cemas, di artikel ini, kita akan ngobrol-ngobrol seru tentang teknik baru yang namanya Gerakan Tutup Mulut (GTM). Bukan cuma namanya yang unik, teknik ini juga cara ampuh yang patut dicoba buat mengatasi kebiasaan buruk si kecil. Yuk, langsung aja kita mulai!

Kenapa si Kecil Punya Kebiasaan Buruk?

Sebelum lanjut ke GTM, coba deh kita kenali dulu kenapa si kecil bisa punya kebiasaan buruk. Pada dasarnya, kebiasaan buruk ini bisa muncul di mana saja dan kapan saja. Biasanya, kebiasaan buruk ini muncul sebagai cara si kecil untuk mencari rasa aman atau nyaman saat merasa cemas atau stres.

Ada juga yang bilang kebiasaan buruk ini ada hubungannya dengan fase pertumbuhan, jadi semacam fase yang wajar dilalui si kecil. Tetapi, jika kebiasaan buruk ini dibiarkan, bisa jadi akan berdampak negatif untuk perkembangan si kecil lho. Makanya, kita perlu tahu cara untuk membantu si kecil melewati fase ini.

Kenalan dengan Gerakan Tutup Mulut (GTM)

GTM adalah metode yang bisa bantu mengatasi kebiasaan buruk pada anak usia 1 sampai 3 tahun. Teknik ini dibuat dengan pendekatan yang penuh kasih sayang dan menghargai perasaan si kecil. Jadi, bukan dengan cara memaksa atau menghukum lho.

Ide utama dari GTM adalah melatih si kecil untuk lebih mengontrol diri. Dengan GTM, kita bisa ajarin si kecil bahwa kebiasaan buruknya itu gak baik, tapi juga kasih solusi alternatif untuk menggantikan kebiasaan buruk itu.

Bagaimana Cara Melakukan GTM?

Nah, sebelum kita praktikkan GTM, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, ingat ya, GTM bukan bentuk hukuman. Jadi, selalu lakukan dengan suasana hati yang baik dan penuh kasih sayang.

Cara melakukan GTM itu mudah kok. Pertama, kita perlu buat suasana yang nyaman dan tenang. Lalu, dengan lembut tapi tegas, kita bisa dampingi si kecil saat dia mulai tunjukkan kebiasaan buruknya.

GTM: Reward dan Motivasi

Dalam penerapan GTM, memberikan reward atau penghargaan bisa menjadi pendekatan yang efektif. Misalnya, berikan si kecil pujian setiap kali dia berhasil menghindari kebiasaan buruknya. Atau, berikan dia hadiah kecil sebagai tanda penghargaan atas usahanya.

Namun, perlu diingat juga bahwa motivasi terbaik bukan hanya datang dari pemberian hadiah. Proses belajar dan perbaikan diri juga merupakan bagian penting dari motivasi. Jadi, jangan lupa untuk terus mendorong si kecil dan memberikan dukungan moral.

Tantangan dalam Melakukan GTM dan Solusinya

Tidak bisa dipungkiri, dalam proses melaksanakan GTM, kita bisa menghadapi berbagai tantangan. Misalnya saja, si kecil yang sulit diajak kerjasama atau sering menolak saat kita coba bantu dia lepas dari kebiasaan buruknya.

Solusinya, cobalah gunakan pendekatan yang penuh kesabaran dan pengertian. Katakan pada si kecil bahwa kita melakukan ini semata-mata untuk kebaikannya. Jika perlu, ajak dia bermain sambil belajar untuk membantu dia mengerti dan menerima GTM.

Lalu, bagaimana jika kita merasa gagal atau tidak kunjung melihat perubahan setelah cukup lama menerapkan GTM?

Setiap anak pasti memiliki ritme dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Ada anak yang mungkin langsung bisa menghentikan kebiasaan buruknya dalam waktu singkat, ada pula yang membutuhkan waktu lebih lama. Yang terpenting, jangan putus asa dan terus berikan motivasi pada si kecil.

Penutup

GTM tidak hanya membantu si kecil mengatasi kebiasaan buruknya, tetapi juga membantu kita sebagai orang tua untuk lebih mengerti dan menerima si kecil apa adanya. Dengan GTM, kita bukan hanya mengajarkan bagaimana mengendalikan diri, tetapi juga membina hubungan yang lebih baik dengan si kecil.

Sesulit apapun prosesnya, ingatlah bahwa setiap usaha kita akan memberikan dampak positif untuk perkembangan si kecil di masa depan. Patut kita ingat, bahwa sabar dan cinta kasih selalu menjadi kunci utama dalam mendidik si kecil.

Demikianlah pembahasan kita mengenai Gerakan Tutup Mulut (GTM). Semoga bermanfaat dan bisa menjadi bekal kita dalam mendampingi tumbuh kembang si kecil. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, ya!

Comments