Artikel Kesehatan

7 Ciri-Ciri Infeksi Saluran Pencernaan pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Image description

Hai para orang tua, apa kabar? Semoga kalian dan si kecil baik-baik saja ya. Di artikel kali ini, aku mau membahas tentang ciri-ciri infeksi saluran pencernaan pada anak yang wajib kita waspadai.

Infeksi di saluran pencernaan itu sangat umum terjadi pada anak-anak, baik balita ataupun yang lebih besar. Penyebabnya bisa karena virus, bakteri, atau parasit. Kalau nggak ditangani dengan benar, infeksi ini bisa membuat si kecil dehidrasi parah sampai harus masuk rumah sakit lho. Makanya, penting banget buat kita sebagai orang tua untuk mengenali cirri-cirinya sejak dini.

Nah, langsung aja yuk kita bahas lebih lanjut ciri-ciri infeksi saluran pencernaan pada buah hati kita!

Ciri-Ciri Infeksi Saluran Pencernaan pada Anak

1. Diare

Ciri paling umum dari infeksi saluran pencernaan adalah diare. Tanda-tanda diare antara lain tinja encer, buang air besar lebih dari 3 kali sehari, dan si kecil sering bilang perutnya terasa mulas atau kejang. Kalo buah hati kita mengalami diare lebih dari 2 hari, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk diperiksa ya Mam.

2. Mual dan Muntah

Mual dan muntah juga akan sering muncul pada anak dengan infeksi saluran pencernaan. Si kecil bisa tiba-tiba muntah atau merasa sangat mual bahkan sampai tidak mau makan sama sekali. Kadang dia juga bisa muntah berulang kali sepanjang hari.

3. Demam

Suhu badan anak bisa naik karena infeksi di saluran pencernanya. Dia bisa mengalami demam dengan suhu di atas 38 derajat Celcius. Kulit si kecil juga terasa panas saat kita raba. Demam ini biasanya muncul bersamaan dengan diare dan muntah.

4. Sakit atau Kram Perut

Si kecil akan merasakan nyeri atau kram di bagian perutnya akibat infeksi saluran pencernaan ini. Dia akan sering meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. Sakitnya bisa hilang timbul dengan intensitas bervariasi.

5. Hilangnya Nafsu Makan

Saat infeksi menyerang saluran pencernaan anak, dia akan kehilangan nafsu makannya. Si kecil jadi malas makan bahkan menolak disuapi karena merasa mual. Ini tentu sangat berbahaya karena asupan gizi si kecil jadi berkurang.

6. Dehidrasi

Komplikasi paling umum dari diare akut adalah dehidrasi. Tubuh si kecil kekurangan cairan karena terus buang air besar encer. Dehidrasi bisa membuat kondisi anak makin parah. Tanda-tanda dehidrasi meliputi mulut kering, mata cekung, menangis tanpa air mata, dsb.

7. Penurunan Berat Badan

Lama-kelamaan, infeksi di saluran pencernaan bisa membuat berat badan anak turun drastis. Hal ini terjadi karena dia sulit menyerap nutrisi dari makanan akibat diare dan muntah yang terus menerus.

8. Tinja Berdarah atau Berlendir

Beberapa jenis infeksi bakteri tertentu di usus bisa membuat tinja si kecil berdarah atau berlendir. Ini tanda infeksinya sudah cukup parah sehingga menyebabkan peradangan di usus. Segera periksakan si kecil ke dokter ya jika menemukan tinja berdarah atau berlendir.

Nah, itulah beberapa ciri-ciri umum dari infeksi saluran pencernaan pada buah hati kita. Tanda-tanda seperti diare, muntah, demam, nyeri perut, hingga dehidrasi harus selalu kita waspadai. Semakin cepat mengenali cirinya, semakin baik penanganan yang bisa kita berikan pada si kecil.

Sekarang, mari kita bahas bagaimana cara mengatasi infeksi saluran pencernaan pada anak agar dia bisa sembuh dengan cepat.

Cara Mengatasi Infeksi Saluran Pencernaan pada Anak

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi pada saluran pencernaan anak:

1. Pastikan Asupan Cairan yang Cukup

Hal paling penting saat anak diare adalah memastikan dia mendapat asupan cairan yang cukup. Berikan air putih, oralit, atau jus buah tanpa gula sesering mungkin agar si kecil tidak dehidrasi. Hindari memberi minuman bersoda atau yang mengandung kafein karena bisa memperparah diare.

2. Berikan Makanan Lunak dan Mudah Dicerna

Untuk sementara waktu, berikan makanan lunak dan mudah dicerna saja untuk anak, misalnya bubur, sup, pisang, atau apel tanpa kulit. Hindari dulu makanan yang berlemak, pedas, atau mengandung serat tinggi karena bisa memperberat diare.

3. Berikan Probiotik

Probiotik sangat bagus untuk menyeimbangkan flora di usus anak yang terganggu akibat infeksi. Probiotik bisa didapat dari yoghurt, susu fermentasi, atau suplemen. Pastikan probiotik yang diberikan aman untuk anak-anak ya Mams.

4. Berikan Obat Diare

Jika anak mengalami diare terus menerus selama lebih dari 2 hari, berikan obat diare seperti loperamide atau attapulgite. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter tentang jenis dan dosis obat diare yang tepat untuk usia si kecil.

5. Lakukan Kompres Air Hangat di Perut

Kompres dengan air hangat di bagian perut bisa sedikit meredakan rasa nyeri atau kram perut akibat infeksi. Gunakan handuk kecil yang sudah dicelupkan ke air hangat, jangan terlalu panas. Lakukan kompres 3-5 menit saja.

6. Segera ke Dokter bila Kondisi Memburuk

Jangan ragu untuk membawa si kecil ke dokter jika dia mengalami demam tinggi, diare berdarah/berlendir, muntah terus menerus, atau tanda dehidrasi seperti mulut kering dan mata cekung. Dokter akan memberikan penanganan medis yang tepat.

7. Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan

Cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah buang air besar. Jaga lingkungan agar selalu bersih terutama area dapur dan kamar mandi. Hal ini sangat penting agar infeksi tidak kambuh lagi pada si kecil.

Nah, itu dia beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi pada saluran pencernaan anak. Lakukan secara rutin sampai kondisi si kecil membaik ya Moms.

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai ciri-ciri dan cara mengatasi infeksi saluran pencernaan pada buah hati kita. Dengan penanganan yang benar, biasanya infeksi ini akan sembuh dalam waktu 1-2 hari saja.

Namun bila tanda-tanda seperti diare dan muntah terus berlanjut, segera bawa si kecil ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Deteksi dan pengobatan dini sangat penting agar infeksi tidak berkembang lebih parah.

Jadi, mulai sekarang perhatikan baik-baik cirri-ciri infeksi saluran pencernaan pada anak ya Moms. Waspadai setiap perubahan kesehatan pada buah hati, dan jangan ragu membawanya ke dokter demi kesembuhannya. Semoga info ini bisa berguna!

Comments