Artikel Pendidikan

Cara Mengatasi Bullying di Lingkungan Kita

Bullying adalah masalah utama dalam masyarakat saat ini dan beberapa orang tua tidak tahu bagaimana cara menghadapinya. Ini seharusnya tidak mengejutkan karena sebagian besar orang tua tidak dibesarkan dalam lingkungan yang sehat. Saya tahu dari pengalaman pribadi bahwa mungkin sulit bagi anak-anak untuk berbicara tentang pengalaman mereka dengan intimidasi. Juga sangat mudah untuk membenarkan apa yang dilakukan pelaku intimidasi terhadap diri mereka sendiri dan untuk merasionalisasikan tanda-tanda tekanan emosional yang ditunjukkan oleh korban atau teman-temannya. Beberapa orang tua bahkan cenderung mengajari anak-anak mereka bagaimana "menang" melawan intimidasi dan menjadi "lebih tangguh". Tidak perlu mengajari anak-anak Anda cara menang melawan pelaku bullying karena kami tahu bahwa masalah akan terus berlanjut sampai masalah teratasi. Pelaku bullying tidak hanya berhenti setelah satu serangan dan kemudian berhenti; mereka terus datang kembali sampai target menyerah atau menyingkir. Salah satu contoh ketika siswa lain tidak pantas disiksa sedemikian parah; Siswa itu dan teman-temannya hanya berusaha melindungi teman sekelas mereka. Tindakan itu tidak lebih dari gerakan bela diri, yang BUKAN cara untuk menghadapi intimidasi.
Mari kita pertimbangkan bagaimana menghadapi bullying dalam keluarga kita sendiri. Pertama, orang tua harus sangat jelas bahwa jika mereka ingin anak-anak mereka sehat secara emosional dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik, maka mereka harus mengambil setiap langkah untuk mengajari mereka bagaimana peka terhadap teman sebayanya. Jika tidak, anak-anak pasti akan memanfaatkannya dan akan menggoda, mengejek, dan melecehkan mereka. Pada akhirnya, anak-anak yang paling menderita adalah mereka yang tidak menerima pesan keadilan,  cinta kasih dan kepedulian terhadap orang lain. Kedua, penting juga bagi orang tua untuk belajar bagaimana menghadapi bullying di lingkungan kerja. Salah satu faktor terbesar apakah seseorang lolos atau tidak adalah apakah lingkungan kerja mereka mendukung dan tidak mengganggu. Kebanyakan orang yang mengalami bullying di tempat kerja adalah mereka yang memiliki sedikit dukungan dari rekan kerja mereka. Tanpa hubungan yang baik dengan orang-orang di lingkungan kerja mereka, akan sulit bagi korban untuk merasa cukup nyaman untuk melaporkan pelaku intimidasi mereka. Cara terbaik untuk memerangi intimidasi di tempat kerja adalah memastikan bahwa seluruh staf Anda menerima pelatihan formal tentang cara menangani dan melaporkan perilaku kasar. Ketiga, siapa pun yang pernah atau menjadi korban bullying harus membuat jurnal. Simpan peristiwa yang Anda alami secara rinci dan tuliskan nama-nama orang yang terlibat serta bagaimana perasaan Anda tentang peristiwa tersebut. Mungkin ketika anak Anda diajarkan ini, Anda bisa membaca peristiwa apa yang telah dialami oleh anak Anda. Kemudia bisa segera menyelesaikannya dengan melaporkan nama-nama dari pelaku bullying tersebut. Keempat, banyak korban merasa terbantu untuk bergabung dengan kegiatan ekschool di sekolahnya, karena sering kali pelaku intimidasi adalah anggota tim dari suatu organisasi sekolah. Bergabung dengan organisasi berada dalam situasi yang sama membantu para korban menemukan persahabatan. Hal ini juga memungkinkan korban dan pengganggu untuk membangun keakraban bersama bahkan terjalin bersahabatan baru. Terakhir, mungkin cara paling efektif untuk menghadapi bullying adalah agar korban tetap berhubungan dengan penindasnya. Berani menghadapi pelaku bullying dan berbicara bahwa dia memang tidak berdaya melawan pelaku. Tetapi dia akan mengatakan hal yang pelaku lakukan adalah perbuatan yang tidak benar dan tidak pantas untuk dilakukan. Jika hal tersebut tetap berlanjut, lalukan dengan tegas tanpa rasa takut untuk melaporkannya kepada pihak sekolah karena ini adalah jalan terakhir, Ada banyak cara yang lebih efektif untuk menangani bullying. Banyak orang lain yang telah menjadi korban yang sama dapat memberikan nasihat kepada mereka yang ingin menghadapi situasi serupa. Beberapa orang yang menerima intimidasi telah beralih ke menulis buku tentang masalah ini. Yang lain telah menjadikan misi mereka untuk berbicara menentang intimidasi di tempat sekolah ataupun tempat kerja, terutama ketika itu melibatkan anak-anak.

Comments