Artikel Pendidikan

7 Cara Menabung 1 Juta Per Bulan untuk Anak Sekolah yang Mudah Dipraktikkan

Memasuki usia sekolah, anak-anak mulai belajar untuk mandiri, termasuk dalam mengelola keuangan. Menabung sejak dini penting untuk melatih kemandirian dan manajemen keuangan anak. Menabung 1 juta per bulan bisa menjadi target yang ideal untuk membiasakan anak menyisihkan uang jajan atau uang saku untuk ditabung.

Meski terdengar sulit, sebenarnya menabung 1 juta per bulan untuk anak sekolah bisa dilakukan dengan mudah asalkan diterapkan cara yang tepat. Berikut ini adalah 7 cara menabung yang efektif dan praktis untuk diterapkan anak sekolah agar bisa menabung 1 juta setiap bulannya:

1. Menyisihkan Uang Saku

Cara paling mudah untuk memulai menabung sejak dini adalah dengan menyisihkan sebagian uang saku atau uang jajan anak. Misalnya, jika anak mendapatkan uang saku Rp 100.000 per minggu, ia bisa menyisihkan Rp 20.000 untuk ditabung.

Beberapa tips agar anak mau menyisihkan uang sakunya:

  • Buat perencanaan pengeluaran mingguan. Berapa yang akan dibelanjakan untuk jajan, berapa untuk kebutuhan lain. Sisanya disimpan untuk ditabung.
  • Berikan motivasi agar anak mau menabung dengan menjelaskan tujuan menabung dan manfaatnya.
  • Bantu anak membuat anggaran belanja mingguan agar tidak boros.
  • Ingatkan anak secara rutin untuk menyisihkan uang saku untuk tabungan. Bisa langsung dimasukkan ke celengan saat menerima uang saku.

Dengan disiplin menyisihkan uang saku setiap minggu meski nominal kecil, dalam sebulan anak bisa menabung hingga Rp 100.000 - Rp 200.000.

2. Membuka Rekening Tabungan Pelajar

Cara menabung 1 juta per bulan selanjutnya adalah dengan membuka rekening tabungan khusus untuk pelajar. Keuntungan menabung lewat rekening bank antara lain:

  • Lebih aman dan terhindar dari kehilangan uang.
  • Bunga tabungan bisa menambah saldo tabungan anak.
  • Anak belajar disiplin menabung lewat sistem autodebet dari rekening utama orang tua.
  • Anak belajar cara kerja sistem perbankan dan mengelola rekening.

Beberapa bank di Indonesia menyediakan produk tabungan pelajar dengan persyaratan mudah dan fitur yang sesuai untuk anak sekolah. Misalnya buku tabungan dengan desain lucu, kartu ATM, mobile banking, fasilitas transfer online, dan lainnya.

Orang tua bisa mengatur autodebet bulanan sejumlah uang saku atau uang jajan anak ke rekening tabungannya. Misalnya Rp 200.000 per bulan. Dengan demikian, anak terlatih untuk menabung tanpa perlu menyisihkan uang tabungan secara mandiri.

3. Mengurangi Pembelian Barang Tidak Penting

Salah satu penyebab anak boros adalah kebiasaan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting atau dibutuhkan. Sebelum jajan atau belanja, anak perlu belajar memilah mana barang atau jajanan yang memang dibutuhkan dan mana yang sekadar menarik hati saja.

Beberapa tips mengurangi pembelian barang tidak penting:

  • Ajarkan anak untuk selalu bertanya, apakah barang yang akan dibeli betul-betul dibutuhkan atau tidak.
  • Batasi uang jajan berlebih agar anak tidak tergoda membeli barang yang sebenarnya tidak perlu.
  • Berikan pengertian bahwa menabung jauh lebih penting daripada membeli mainan atau jajan baru.
  • Bantu anak untuk memilah prioritas kebutuhan dan keinginan.

Dengan mengurangi pembelian barang yang sebenarnya kurang penting, uang jajan anak bisa disimpan untuk ditabung.

4. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran

Mencatat pemasukan dan pengeluaran bulanan adalah kebiasaan penting untuk mengelola keuangan. Sayangnya, kebanyakan anak sekolah masih boros karena tidak mencatat uang saku atau jajan yang dibelanjakan setiap harinya.

Untuk membiasakan anak mencatat keuangannya, orang tua bisa:

  • Memberikan buku catatan khusus untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran.
  • Mengajarkan anak untuk mencatat setiap uang yang dikeluarkan per harinya.
  • Membantu anak membuat anggaran pengeluaran mingguan.
  • Mengingatkan anak untuk selalu mencatat pengeluaran uang saku atau jajan.

Dengan mencatat pengeluaran, anak jadi lebih waspada dan berpikir ulang sebelum membelanjakan uangnya. Kebiasaan ini akan membantu anak mengendalikan pengeluaran dan menyisihkan uang untuk ditabung.

5. Menentukan Tujuan Menabung

Menabung tanpa tujuan yang jelas bisa membuat anak cepat bosan dan tidak konsisten. Sebaliknya, jika anak menabung dengan target tertentu, ia akan lebih termotivasi untuk rajin menyisihkan uang.

Beberapa cara membuat anak fokus dalam menabung:

  • Tanyakan barang apa yang paling diinginkan anak saat ini. Misalnya sepeda baru, koleksi buku, atau mainan.
  • Bantu anak menentukan target tabungan untuk membeli barang yang diinginkan.
  • Buat timeline target tabungan jangka pendek, menengah dan panjang.
  • Tempelkan foto barang impian anak di celengan atau buku tabungan agar ia terus termotivasi menabung.
  • Beri reward jika target tabungan tercapai, misalnya jalan-jalan ke tempat wisata favorit.

Dengan memiliki tujuan menabung yang jelas, anak akan bersemangat menyisihkan uang saku dan jajannya setiap hari.

6. Menabung Rutin Setiap Tanggal Tertentu

Kunci sukses menabung adalah konsistensi dan keberlanjutan. Anak perlu membiasakan diri untuk rutin menabung, bukan sekali-sekali saja.

Beberapa cara membiasakan anak menabung secara rutin:

  • Atur jadwal rutin setoran tabungan, misalnya setiap tanggal 1 dan 15.
  • Jadikan menabung seperti membayar tagihan rutin setiap bulan.
  • Manfaatkan autodebet otomatis dari rekening utama ke rekening tabungan.
  • Patok target nominal tabungan per bulan, misalnya Rp 200.000.
  • Berikan reward jika rutinitas menabung tercapai sesuai target.

Dengan disiplin menabung tiap tanggal yang sudah ditentukan, tabungan anak bisa terkumpul hingga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah dalam sebulan.

7. Bedakan antara Kebutuhan dan Keinginan

Salah satu penyebab anak boros adalah tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Segala sesuatu yang diinginkan cenderung langsung dibeli, sehingga uang habis seketika.

Untuk menanamkan konsep ini pada anak:

  • Ajarkan perbedaan antara barang kebutuhan (seperti buku tulis untuk sekolah, perlengkapan mandi) dan barang keinginan (mainan, jajan, komik).
  • Jelaskan bahwa keinginan bisa ditunda pembelianya, tapi kebutuhan harus dipenuhi.
  • Bantu anak memfilter barang mana yang penting dibeli sekarang dan mana yang bisa ditabung dulu.
  • Batasi pembelian barang keinginan jika uang saku atau jajan sudah habis.

Dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan, anak menjadi lebih bijak dalam membelanjakan uang sakunya dan bisa menyisihkan lebih banyak uang untuk ditabung.

Tips Praktis Menyisihkan Uang Jajan untuk Ditabung

Selain tips di atas, berikut ini beberapa cara praktis yang bisa dilakukan anak sekolah untuk menyisihkan uang jajan agar bisa ditabung:

1. Buat target tabungan jangka pendek

Dengan memiliki target tabungan jangka pendek, misalnya 1 bulan atau 3 bulan, anak akan lebih fokus menyisihkan uang jajannya. Target tabungan bisa disesuaikan dengan barang yang memang benar-benar diinginkan anak saat ini.

2. Siapkan celengan khusus

Sediakan celengan khusus untuk menampung uang jajan yang disisihkan setiap harinya. Celengan sebaiknya ditempatkan di kamar anak agar ia selalu teringat untuk menabung.

3. Batasi uang jajan berlebih

Jika orang tua memberi uang jajan berlebih, anak cenderung boros membelanjakannya. Batasi nominal uang jajan sesuai kebutuhan saja agar lebih mudah menyisihkannya.

4. Bawa bekal ke sekolah

Membawa bekal ke sekolah bisa menghemat pengeluaran uang jajan. Uang yang tidak jadi dibelanjakan bisa disisihkan untuk tabungan.

5. Catat pengeluaran harian

Catat semua pengeluaran uang jajan per harinya, apakah untuk jajan atau kebutuhan lain. Dengan begitu lebih mudah memantau dan mengontrol penggunaan uang jajan.

6. Hindari jajan sembarangan

Kurangi jajan sembarangan di kantin atau pedagang kaki lima yang bisa menghabiskan uang jajan dengan cepat. Jajanlah dengan membawa bekal dari rumah saja.

7. Manfaatkan promo menarik

Saat belanja, manfaatkan promo dan diskon dari minimarket atau supermarket agar lebih hemat. Uang yang dihemat bisa disisihkan untuk tabungan.

8. Gunakan e-money atau uang elektronik

Gunakan e-money atau uang elektronik yang diisi nominal tertentu saja per bulan agar pengeluaran terkontrol dan sisa saldo bisa ditabungkan.

Kesimpulan

Menabung sejak usia dini penting untuk melatih kemandirian dan literasi keuangan anak. Orang tua bisa mendorong anak untuk mulai menabung dengan target 1 juta per bulan. Meski terdengar sulit, target ini sebenarnya sangat mungkin dicapai asalkan menerapkan strategi yang tepat.

Beberapa kunci sukses menabung 1 juta per bulan untuk anak sekolah antara lain:

  • Rutin menyisihkan uang saku atau uang jajan
  • Membuka rekening tabungan pelajar
  • Mengurangi pembelian barang tidak penting
  • Mencatat pemasukan dan pengeluaran
  • Menentukan tujuan menabung
  • Konsisten menabung tiap tanggal tertentu
  • Membedakan antara kebutuhan dan keinginan

Selain itu, terapkan juga tips praktis seperti membawa bekal ke sekolah, memanfaatkan promo menarik, dan menggunakan e-money untuk mengontrol pengeluaran. Dengan disiplin dan konsisten menerapkan strategi menabung ini, si kecil bisa terbiasa menyisihkan uang dan meraih target tabungan 1 juta per bulan. Semangat menabung!

Comments