Artikel Bisnis dan Pekerjaan

Mengenal Durasi dan Dinamika Kontrak Kerja Offshore: Informasi Wajib untuk Millenials yang Tertarik Bekerja di Laut Lepas!

Industri offshore alias bekerja di tengah laut atau platform yang jauh dari daratan mungkin tampak asing atau menakutkan bagi sebagian orang. Namun, bagi mereka yang penasaran dan ingin mencari tahu lebih jauh tentang pekerjaan yang satu ini, artikel ini siap memberikan pencerahan untuk kamu. Mulai dari durasi kontrak kerja, kehidupan sehari-hari, keuntungan, hingga tantangan yang akan dihadapi ketika bekerja di offshore.

Karena membahas industri offshore ini cukup panjang, kamu bisa deh langsung cek ke garis besar artikel ini agar tidak penasaran, yuk!

Pendahuluan

Industri offshore merupakan sektor yang melibatkan sejumlah besar pekerja dan menawarkan aneka pekerjaan dengan bayaran yang menarik. Industri ini seringkali dihubungkan dengan pengeboran minyak dan gas, tetapi sebenarnya meliputi banyak hal, seperti perkebunan, perikanan, kegiatan penelitian, dan sejenisnya. Nah, pertanyaan yang sering muncul adalah, "Berapa lama kontrak kerja di offshore?"

Sebelum kita membahas durasi kontrak kerja di offshore, ada baiknya kita mengenal dulu nih bagian-bagian dari artikel ini agar lebih jelas.

Durasi Kontrak Kerja di Offshore

Umumnya, kontrak kerja di platform offshore berlangsung selama 28 hari kerja, diikuti oleh periode istirahat atau cuti selama 28 hari juga. Jadi, sebulan penuh bekerja, dan sebulan penuh libur.

Selama periode istirahat, pekerja bebas menikmati waktu luang bersama keluarga, teman, atau melakukan aktivitas personal. Meski begitu, harus diingat bahwa kontrak kerja di offshore sangat dinamis dan bisa berubah tergantung kebutuhan proyek dan perusahaan.

Kehidupan Sehari-hari Pekerja Offshore

Menjadi seorang pekerja platform di offshore bukanlah perkara mudah, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali mencoba bekerja jauh dari daratan. Di sini, kita akan membahas bagaimana kehidupan pekerja offshore sehari-hari, plus keselamatan dan kesehatan yang harus diperhatikan.

A. Jadwal Kerja yang Ketat

Selama bekerja di offshore, pekerja harus mengikuti jadwal yang ketat, yaitu 12 jam per hari dan tujuh hari per minggu. Yup, tidak ada hari libur atau weekend seperti yang biasa kita kenal. Jadi, pastikan untuk memiliki mental yang kuat dan siap bekerja keras sebelum memutuskan untuk berkarier di offshore.

B. Kesehatan dan Keselamatan

Ketika bekerja di lingkungan yang keras seperti offshore, kesehatan dan keselamatan merupakan prioritas utama. Pekerja harus mematuhi peraturan keselamatan yang ketat dan menjalani tes medis dan pelatihan sebelum dan sesudah bekerja di offshore. Ada berbagai keselamatan yang perlu diikuti, seperti menggunakan alat pelindung diri (APD), menjaga kesehatan tubuh, dan mengikuti pencegahan kebakaran dan kecelakaan.

Keuntungan dan Tantangan Bekerja di Offshore

Siapa sih yang tidak tertarik dengan penghasilan yang tinggi? Tentu saja kebanyakan orang tertarik dengan hal tersebut. Pekerjaan di offshore menjanjikan penghasilan yang tinggi, tetapi juga dibarengi dengan kerja keras, tantangan di lingkungan kerja, dan risiko terkena kecelakaan atau penyakit.

A. Keuntungan

Salah satu keuntungan bekerja di platform offshore adalah penghasilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan pekerjaan lain. Gaji pekerja offshore umumnya berkisar antara 1,5 hingga 2 kali lipat dari gaji di pekerjaan darat. Selain gaji, ada juga tunjangan dan insentif yang diberikan kepada pekerja offshore. Yang pasti, peluang karier di offshore sangat menjanjikan.

B. Tantangan

Dalam menghadapi tantangan, pekerja offshore harus pintar beradaptasi. Beberapa tantangan yang akan dihadapi, antara lain:

  • Kondisi lingkungan keras: cuaca ekstrem, ombak tinggi, serta angin kencang menjadi tantangan tersendiri untuk pekerja offshore.
  • Terpisah dari keluarga dan teman: pekerja harus berada jauh dari keluarga dan teman selama bekerja di platform.
  • Risiko kecelakaan atau penyakit: di lokasi kerja, pekerja berisiko mengalami kecelakaan akibat kebocoran gas atau aliran listrik, serta berbagai penyakit karena cuaca dan lingkungan.

Kemungkinan Perubahan Durasi Kontrak

Walaupun kontrak kerja offshore umumnya berlangsung selama 28 hari, bisa saja kontrak tersebut diperpanjang atau diperpendek tergantung kebutuhan dan kondisi proyek atau perusahaan.

Pekerja harus selalu siap dan fleksibel terhadap perubahan durasi kontrak kerja yang ada. Jadi, meski ada patokan durasi kontrak, namun pekerja juga perlu memperhitungkan kemungkinan durasi kontrak berubah menjadi lebih lama atau lebih pendek.

Persyaratan dan Proses Pengajuan Pekerjaan Offshore

Bagi kamu yang tertarik mencoba peruntungan di industri offshore, berikut beberapa persyaratan dan proses pengajuan pekerjaan yang bisa kamu ikuti:

A. Persyaratan Umum

Setiap perusahaan memiliki persyaratan yang berbeda-beda, namun pada dasarnya, ada beberapa persyaratan umum yang harus dimiliki oleh calon pekerja offshore:

  1. Pendidikan minimal D3/S1.
  2. Menguasai bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan.
  3. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah kerja perusahaan.
  4. Memiliki pengalaman kerja yang relevan (nilai tambah).
  5. Memiliki sertifikat keahlian yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
  6. Sehat jasmani dan rohani.
  7. Bersedia menjalani tes medis dan pelatihan sebelum ditempatkan di offshore.

B. Proses Pengajuan Pekerjaan Offshore

  1. Mencari Lowongan Kerja: Kamu bisa mencari lowongan kerja di perusahaan yang bergerak di bidang offshore, baik melalui situs web resmi perusahaan tersebut atau situs penyedia informasi lowongan kerja.

  2. Melamar Pekerjaan: Setelah menemukan lowongan yang sesuai dengan minat dan keahlian kamu, segera ajukan lamaran pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang ada. Pastikan untuk melengkapi berkas lamaran, seperti CV, surat lamaran kerja, fotokopi ijazah dan sertifikat, serta dokumen pendukung lainnya.

  3. Mengikuti Tes dan Wawancara: Jika kamu memenuhi persyaratan awal, perusahaan akan mengundang untuk mengikuti tes dan wawancara. Biasanya, tes meliputi tes psikologi, tes kemampuan bahasa Inggris, dan tes teknis. Untuk wawancara, kamu akan menjalani satu hingga beberapa tahap, tergantung perusahaan.

  4. Menjalani Tes Kesehatan dan Pelatihan: Setelah dinyatakan lulus tes dan wawancara, kamu akan diminta untuk mengikuti tes kesehatan dan pelatihan terkait keselamatan kerja offshore. Pastikan kamu dalam kondisi yang prima agar dinyatakan lulus dan bisa diterima sebagai pekerja offshore.

  5. Penempatan dan Mulai Bekerja: Bila kamu lulus tes kesehatan dan pelatihan, kamu akan ditempatkan di proyek atau platform offshore sesuai kebutuhan perusahaan. Sebelum penempatan, kamu akan menandatangani kontrak kerja yang mencakup hak dan kewajiban kamu sebagai pekerja offshore.

Kisah Sukses dan Tips dari Pekerja Offshore

Setelah kita membahas proses pengajuan pekerjaan offshore, mungkin kamu bisa lebih yakin dan termotivasi untuk mencoba peruntungan di industri ini. Berikut beberapa kisah sukses dan tips dari pekerja offshore yang bisa kamu jadikan inspirasi:

Kisah Sukses

  1. Andi, seorang insinyur yang meninggalkan pekerjaan kantoran di daratan, merasa lebih berarti sebagai pekerja offshore. Meskipun harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang keras dan waktu kerja yang panjang, ia mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dan lebih banyak waktu bersama keluarga saat periode istirahat.

  2. Rina, seorang perawat yang bekerja di platform offshore, berhasil mengejar impiannya untuk memiliki bisnis sendiri di darat berkat pengalaman dan penghasilannya yang ia peroleh dari bekerja di offshore. Ia merasa lebih mandiri dan memiliki kebebasan finansial yang membuka lebih banyak peluang.

Tips dari Pekerja Offshore

  1. Pelajari banyak hal tentang industri offshore sebelum memutuskan untuk terjun langsung.
  2. Pastikan fisik dan mental kamu siap untuk bekerja di lingkungan yang keras dan jauh dari keluarga.
  3. Jangan mudah menyerah pada tantangan dan hambatan yang akan dihadapi selama bekerja di offshore.
  4. Manfaatkan waktu istirahat dengan baik, baik untuk kesehatan, keluarga, maupun pengembangan diri.
  5. Jalin hubungan baik dengan rekan kerja di offshore, karena akan membantu kamu dalam menghadapi masalah dan mencapai tujuan bersama.

Kesalahan yang Harus Dihindari saat Bekerja di Offshore

Sebagus dan semenarik apapun pekerjaan di offshore, pasti ada saja kesalahan-kesalahan yang bisa terjadi dan sebaiknya dihindari agar karier kamu lancar jaya dan bisa meraih sukses. Yuk, kita intip apa saja kesalahan itu!

  1. Tidak memahami peraturan dan prosedur kerja di lapangan: Penting untuk memahami peraturan dan prosedur kerja di platform, termasuk mengenai keselamatan dan kesehatan. Hal ini untuk mencegah kecelakaan dan menjamin kamu dapat bekerja dengan efisien.

  2. Melanggar aturan dan standar keselamatan: Aturan dan standar keselamatan ada untuk alasan yang baik. Jangan pernah mencoba untuk mengambil jalan pintas dengan melanggar aturan ini, karena dapat membahayakan diri kamu serta orang lain di sekitar kamu.

  3. Tidak cukup istirahat dan tidur: Bekerja di offshore memang sangat melelahkan dan menuntut banyak tenaga dan waktu. Namun, jangan sampai mengorbankan jam tidur kamu demi bekerja lebih lama. Kelelahan fisik dan mental dapat berdampak buruk pada performa kerja sekaligus kesehatan kamu.

  4. Menyepelekan asupan makanan dan minuman: Dalam kondisi kerja yang keras, tubuh kamu membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Jadi, pastikan untuk selalu makan dan minum dengan cukup demi menjaga kondisi tubuh kamu.

  5. Tidak menjalani hidup seimbang: Meskipun kamu bekerja di offshore, tetap penting untuk menjalani hidup yang seimbang. Manfaatkan waktu luang kamu untuk melakukan hobi, berolahraga, belajar keterampilan baru, atau sekadar beristirahat dan menikmati waktu senggang.

Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik saat Bekerja di Offshore

Bagi kamu yang memutuskan untuk bekerja di offshore, ada baiknya memperhatikan kondisi kesehatan mental dan fisik. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan;

A. Menjaga Kesehatan Fisik

  • Rutin berolahraga, setidaknya 30 menit per hari.
  • Makan makanan sehat dan bergizi.
  • Menghindari rokok dan alkohol.
  • Cukup tidur dan istirahat.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

B. Menjaga Kesehatan Mental

  • Meluangkan waktu untuk relaksasi dan hobi.
  • Melakukan interaksi dan berkomunikasi dengan rekan kerja.
  • Mencari dukungan ketika menghadapi tekanan kerja atau masalah pribadi.
  • Tetap terhubung dengan keluarga dan teman meski jauh dari rumah.
  • Mencoba teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga.

Kesimpulan

Setelah membahas mulai dari pengertian kontrak kerja di offshore hingga tantangannya, kita bisa simpulkan bahwa kontrak kerja di offshore memang menawarkan bayaran yang menarik, namun juga membutuhkan keahlian dan tuturan yang kuat.

Jadi, bagi kamu yang ingin mencoba tantangan baru, pekerjaan di offshore mungkin saja bisa menjadi pilihan. Namun, sebelum itu, pertimbangkan dengan baik segala risiko dan tantangannya.

Tanya Jawab (FAQ)

Berikut beberapa pertanyaan umum dan jawabannya, yang mungkin saja kamu miliki tentang kontrak kerja di offshore:

Q: Apa saja jenis pekerjaan yang ada di offshore?
A: Beberapa pekerjaan yang umum di offshore meliputi operator pengeboran, teknisi perawatan, insinyur, geoscientist, tenaga medis, dan berbagai profesi lainnya.

Q: Apakah perempuan bisa bekerja di offshore?
A: Tentu saja! Banyak perempuan yang sukses bekerja di offshore sebagai insinyur, geoscientist, hingga perawat. Namun, pastikan kamu siap dengan lingkungan yang keras dan memiliki mental yang kuat.

Comments