Artikel Bisnis dan Pekerjaan

Mengungkap Struktur Kepemilikan Saham Bank Aladin Syariah

Bank Aladin Syariah adalah bank syariah dengan basis digital yang tengah berkembang pesat di Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada tahun 2021, Bank Aladin Syariah terus melebarkan sayapnya dengan membuka cabang di berbagai kota.

Saat ini, banyak orang bertanya-tanya, sebenarnya siapa yang memiliki Bank Aladin Syariah? Kira-kira berapa persen saham bank ini yang dimiliki publik? Pertanyaan-pertanyaan tersebut wajar saja muncul mengingat Bank Aladin Syariah merupakan bank digital baru dengan pertumbuhan yang cukup cepat.

Nah, untuk menjawab semua pertanyaan itu, artikel ini akan membahas secara lengkap informasi terkini seputar struktur kepemilikan saham Bank Aladin Syariah, mulai dari pemegang saham pengendali, manajemen, hingga persentase saham yang dimiliki publik. Yuk, kita simak informasi lengkapnya di bawah ini!

Pemegang Saham Pengendali Bank Aladin Syariah

Pada tahun 2021, pemegang saham pengendali Bank Aladin Syariah mengubah namanya dari PT NTI Global Indonesia menjadi PT Aladin Global Ventures. Pengubahan nama ini tercatat dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pihak bank ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurut penjelasan dari Direktur Operasional Bank Aladin Syariah Basuki Hidayat dan Direktur Bisnis Mohammad Riza, perubahan nama pemegang saham pengendali ini tidak mengubah pemegang saham pengendali terakhir atau ultimate beneficial owner (UBO) dari Bank Aladin Syariah.

Dengan kata lain, meski berganti nama, pemegang saham pengendali Bank Aladin Syariah sebenarnya masih sama. Informasi mengenai siapa sebenarnya pemilik dari PT Aladin Global Ventures sendiri tidak diketahui secara pasti.

Manajemen dan Kepemimpinan Bank Aladin Syariah

Meski informasi mengenai pemilik Bank Aladin Syariah tidak dapat dipastikan, kita bisa melihat profil para pimpinan dan manajemen yang mengelola bank ini:

  • Dyota Mahottama Marsudi - Menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk.

  • Mayang Ekaputri - Menjabat sebagai Direktur Keuangan/CFO.

  • Budi Kusmiantoro - Menjabat sebagai Chief Tech/Sci/R&D Officer.

  • Fransisca Ekawati - Menjabat sebagai Komisaris Independen.

  • Willy Hambali MBA - Menjabat sebagai Chief Operating Officer.

Pada Januari 2023, perusahaan investasi Indonesia BNC Technologies Ventures juga dikabarkan membeli 5,8% saham Bank Aladin Syariah senilai 1,2 triliun rupiah melalui penempatan saham swasta.

Meski belum diketahui pasti siapa pemiliknya, setidaknya kita bisa melihat profil orang-orang yang memimpin dan mengelola operasional Bank Aladin Syariah saat ini.

Struktur Kepemilikan Saham Bank Aladin Syariah

Lalu, bagaimana struktur kepemilikan saham Bank Aladin Syariah saat ini?

Berdasarkan laporan terakhir per 31 Maret 2023, pemegang saham Bank Aladin Syariah terdiri dari:

  • Pemegang saham publik (di bawah 5%)

  • PT. BNC Technologies Ventures (membeli 5,8% saham senilai 1,2 triliun rupiah)

Informasi mengenai pemegang saham lainnya tidak diketahui secara pasti. Namun, persentase saham Bank Aladin Syariah yang dimiliki publik adalah sekitar 39,8% atau sebanyak 5.836.594.616 saham.

Angka ini sesuai dengan informasi lain yang menyebutkan bahwa saham Bank Aladin Syariah yang dimiliki publik adalah sekitar 39,56% atau 5,8 miliar saham per tanggal 4 April 2023.

Perkembangan Bisnis Bank Aladin Syariah

Sejak resmi beroperasi pada tahun 2021, Bank Aladin Syariah terus memperluas sayapnya di industri perbankan digital Indonesia.

Pada tahun 2022, Bank Aladin Syariah menyatakan akan membuka dan mempermudah akses layanan perbankan syariah berbasis digital untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Bank ini juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pelaku industri di sektor ritel, transportasi, hingga kesehatan.

Beberapa mitra strategis Bank Aladin Syariah antara lain:

  • Kerja sama dengan Alfamart untuk memperluas akses layanan perbankan ke berbagai daerah.

  • Kerja sama dengan Halodoc untuk layanan pembayaran kesehatan.

  • Kerja sama dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) untuk layanan pembayaran dan keuangan digital.

  • Kerja sama dengan PT Blue Bird Tbk untuk layanan pembayaran transportasi.

Dengan berbagai kerja sama tersebut, Bank Aladin Syariah terus melebarkan sayap untuk menyasar berbagai segmen masyarakat Indonesia.

Hingga kuartal I tahun 2023, Bank Aladin Syariah telah memiliki lebih dari 600 ribu nasabah dengan jumlah transaksi mencapai lebih dari 250 juta transaksi per bulan.

Pertumbuhan pesat ini menjadikan Bank Aladin Syariah sebagai salah satu bank digital syariah terdepan di Indonesia saat ini.

Tantangan yang Dihadapi

Meski demikian, sebagai bank digital baru, Bank Aladin Syariah juga tidak luput dari berbagai tantangan dalam perkembangannya.

Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

  • Mengubah minat masyarakat Indonesia yang masih sangat terbiasa dengan layanan perbankan konvensional dan enggan beralih ke perbankan syariah.

  • Persaingan yang ketat dengan bank-bank digital konvensional yang lebih dulu eksis seperti Jenius, Jago, dan lain-lain.

  • Tantangan dalam mengedukasi masyarakat terkait produk dan layanan perbankan syariah yang masih dianggap rumit.

  • Keterbatasan jaringan kantor cabang dibanding bank konvensional yang sudah mapan.

  • Risiko kerugian karena berbasis digital dan masih dalam tahap ekspansi bisnis.

  • Kendala teknis dan keamanan siber mengingat semua layanan dilakukan secara digital.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, Bank Aladin Syariah terus berupaya mengembangkan inovasi produk dan layanan sesuai kebutuhan masyarakat.

Edukasi dan sosialisasi mengenai perbankan syariah juga terus digencarkan untuk meningkatkan minat masyarakat. Kerja sama strategis juga terus dijajaki untuk memperluas akses dan jangkauan nasabah.

Dengan berbagai upaya tersebut, Bank Aladin Syariah optimis dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi bank syariah digital nomor satu pilihan masyarakat Indonesia.

Kesimpulan

Itulah informasi lengkap seputar struktur kepemilikan saham Bank Aladin Syariah berdasarkan data dan fakta yang diketahui publik saat ini.

Meski pemilik sebenarnya dari bank digital ini belum dapat dipastikan, setidaknya kita sudah mengetahui profil manajemen dan kepemimpinan bank tersebut. Kita juga sudah mengetahui bahwa sekitar 39-40% saham Bank Aladin Syariah dimiliki oleh publik.

Semoga informasi ini bisa memuaskan rasa penasaran pembaca seputar siapa sesungguhnya pemilik Bank Aladin Syariah beserta struktur kepemilikannya.

Comments