Artikel Pendidikan

Mengungkap Keberatan Sakaratul Maut, Proses Menjelang Kematian yang Sangat Mengiris Hati

Sobat, pernahkah kamu membayangkan saat-saat terberat menjelang kematian? Pasti nggak kebayang sakitnya ya. Nah, dalam Islam proses menjelang kematian yang sangat berat dan menyakitkan itu disebut sakaratul maut.

Sakaratul maut bukan sekedar proses biasa. Ini adalah fase paling kritis dan menentukan nasib manusia setelah kematian. Karena itu, sakaratul maut digambarkan sedemikian rupa agar kita bisa membayangkan betapa berat dan sakitnya proses tersebut.

Penasaran seperti apa sih sakaratul maut itu? Yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Pengertian Sakaratul Maut dalam Islam

Dalam bahasa Arab, sakaratul maut terdiri dari dua kata, yaitu "sakara" yang berarti kesulitan, dan "maut" yang berarti mati. Jadi secara harfiah, sakaratul maut berarti kesulitan ketika menghadapi maut atau kematian.

Sakaratul maut menurut istilah agama Islam adalah proses mendekati kematian yang sangat berat dan menyakitkan. Ini adalah fase terberat yang dilewati manusia sesaat sebelum kematian.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sakaratul maut itu sangat berat dan pahit rasanya bagi orang mukmin, namun lebih berat dan pahit rasanya bagi orang kafir." (HR. Ahmad).

Sabda Rasulullah ini menjelaskan bahwa sakaratul maut itu pahit dan berat dirasakan, baik oleh orang mukmin maupun orang kafir. Hanya saja orang kafir akan merasakan kesakitan yang jauh lebih parah.

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ 

"Dan datanglah sakaratul maut dengan benar. Itulah yang selalu kamu hindari." (Q.S. Qaf [50]: 19)

Ayat ini menjelaskan bahwa sakaratul maut pasti akan datang kepada setiap manusia, dan itu adalah sesuatu yang selalu dihindari oleh manusia. Karena sakaratul maut merupakan proses yang sangat berat dan menakutkan.

Jadi intinya, sakaratul maut adalah fase terberat dalam kehidupan manusia, yaitu proses menjelang kematian yang diiringi rasa sakit dan kesusahan yang luar biasa. Inilah gambaran umum tentang sakaratul maut dalam Islam.

Gambaran Kesusahan dan Kesakitan Saat Sakaratul Maut

Nah, setelah paham pengertian sakaratul maut, pertanyaan berikutnya adalah seberapa sakit dan berat rasanya sakaratul maut itu?

Beberapa sumber menggambarkan rasa sakit saat sakaratul maut seperti ditusuk 300 pedang sekaligus. Bayangkan sob, rasanya pasti luar biasa sakitnya.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

 كَأَنَّهُ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ بِمِرْزَبَّةٍ مِنْ حَدِيدٍ 

"Seakan-akan dipukul dengan palu besi." (HR. Ahmad).

Maksudnya, sakitnya sakaratul maut bagaikan dipukul dengan palu besi yang besar dan keras. Pasti rasanya luar biasa menyakitkan.

Sakaratul maut juga digambarkan sebagai kedahsyatan dan tekanan kekuatan kematian yang begitu dahsyat, sehingga mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya.

Bayangkan saja, saat menghadapi sakaratul maut, manusia dipaksa menghadapi kenyataan pahit bahwa ajal telah tiba. Kekuatan kematian begitu dahsyat menerpa, sehingga membuat manusia kehilangan kendali atas akal sehatnya.

Intinya, sakaratul maut bukanlah proses biasa. Ini adalah fase paling mengerikan dan menyakitkan dalam kehidupan manusia. Rasa sakitnya benar-benar luar biasa, melebihi sakit apapun yang pernah dialami sebelumnya.

Penjelasan Lebih Detail Tentang Sakitnya Sakaratul Maut

Agar kita bisa lebih paham, mari kita telusuri lebih detail bagaimana rasa sakit yang dialami saat sakaratul maut.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الرُّوحَ إِذَا قَبَضَ تَتَبَّعُهُ الْمَلَكُ فِي جَمِيعِ أَجْزَاءِ بَدَنِهِ حَتَّى يَنْتَهِيَ إِلَى قَدَمَيْهِ فَيَسْلَخُهُ مِنْ قَدَمَيْهِ سَلْخًا 

"Sesungguhnya ruh itu apabila dicabut (dari jasad), malaikat maut mengikutinya ke seluruh anggota badan sampai ke ujung kaki lalu malaikat mencabutnya dari kedua telapak kaki dengan cara menyakitkan." (HR. Ahmad).

Hadits ini menggambarkan bahwa saat ruh dicabut dari jasad oleh Malaikat Maut, rasa sakitnya menjalar dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tidak ada satu bagian tubuh pun yang terlewat dari rasa sakitnya.

Ibarat menyayat daging, Malaikat Maut mencabut nyawa dari seluruh anggota tubuh dengan cara yang sangat menyakitkan dan pedih. Bayangkan rasanya seperti dicabik-cabik dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ 

"Apabila seorang mukmin hampir meninggal dunia dan pindah ke akhirat, Malaikat dari langit turun kepadanya. Wajah mereka putih bersih bagaikan matahari dan membawa kain kafan dari surga serta wewangian dari surga." (HR. Ahmad).

Hadits ini menunjukkan bahwa bagi orang mukmin, sakaratul maut tidak selamanya pahit. Di saat-saat terakhir, Allah mengutus malaikat untuk meringankan sakaratul maut mereka.

Jadi meski sakaratul maut digambarkan sangat menyakitkan, orang mukmin yang ikhlas beriman dan beramal saleh akan mendapatkan kemudahan di akhir hayatnya.

Perjuangan Melawan Godaan Setan di Saat Sakaratul Maut

Selain menahan sakit luar biasa, saat sakaratul maut manusia juga dituntut untuk melawan godaan setan yang berupaya menggoda imannya.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

 إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ فَإِنْ كَانَ الْمَيِّتُ صَالِحًا قَالُوا أَبْشِرْ بِالرَّاحَةِ وَالسُّرُورِ وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا أَبْشِرْ بِخَبَثِ الرِّيحِ وَالْمَأْوَى وَالنَّارِ 

“Apabila seseorang di antara kamu ditakdirkan meninggal, malaikat yang putih bersih turun kepadanya, wajah mereka seperti matahari. Jika orang yang meninggal itu saleh, mereka berkata: bergembiralah dengan kenikmatan, kedamaian dan surga yang kekal. Jika tidak (saleh), mereka berkata: bergembiralah dengan bau busuk dan neraka.” (HR. Ahmad).

Hadits ini menjelaskan bahwa di saat-saat terakhir hidupnya, iman seseorang akan diuji. Jika ia goyah dan ragu, maka setan akan berhasil menggodanya masuk neraka.

Maka dari itu, saat sakaratul maut kita harus benar-benar berpegang teguh pada kalimat tauhid dan keimanan kepada Allah SWT. Jangan sampai goyah oleh bujuk rayu setan yang berupaya menjatuhkan kita ke dalam kekafiran.

Perjuangan melawan setan di saat sakaratul maut adalah ujian terberat bagi keimanan seseorang. Mampukah kita melewatinya dengan iman yang teguh dan kokoh?

Cara Meringankan Penderitaan Sakaratul Maut

Meski sakaratul maut digambarkan sangat mengerikan dan menyakitkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meringankan penderitaan orang yang sedang menjalani sakaratul maut:

  1. Hadapkan tubuhnya ke arah kiblat dan baringkan dia miring ke kanan. Posisi menghadap kiblat dan miring ke kanan adalah posisi yang dianjurkan untuk orang yang sedang sakaratul maut.

  2. Membacakan talqin, yaitu membimbing dan mengajarkan kalimat thayyibah seperti syahadat, istighfar, dan kalimat tauhid dengan lemah lembut. Talqin bertujuan untuk menguatkan keimanan dan ketauhidan orang yang sedang sekarat.

  3. Membacakan surat Yasin, surat Ar-Rahman, dan ayat-ayat Al-Quran lainnya. Pembacaan Al-Quran dapat memberi ketenteraman batin bagi yang sedang sekarat.

  4. Berdoa untuk kemudahan urusan dan ampunan dosa bagi yang sedang sekarat. Kita dapat berdoa, "Ya Allah, mudahkanlah urusannya, ampunilah dosanya, dan jadikanlah kematiannya sebagai kemenangan baginya."

  5. Mengucapkan kata-kata yang baik dan menyejukkan hati, bukan kata-kata yang membuatnya bersedih atau takut.

  6. Membiasakan membaca doa dan dzikir sejak sehat, sehingga lidah terbiasa mengingat Allah sampai akhir hayat.

  7. Selalu berprasangka baik kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan yakin akan rahmat-Nya.

  8. Memberikan dukungan dan kehadiran keluarga saat sakaratul maut.

  9. Memanggil ulama atau ustadz yang bisa membimbing proses sakaratul maut.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meringankan sakaratul maut. Semoga kita semua dimudahkan saat menghadapi fase terberat dalam kehidupan ini.

Kesimpulan

Jadi sobat, itulah penjelasan lengkap tentang sakaratul maut menurut pandangan Islam. Sakaratul maut bukanlah proses biasa, tapi fase paling berat dan menyakitkan dalam kehidupan manusia.

Rasa sakitnya digambarkan luar biasa, seperti ditusuk ratusan pedang atau dipukul dengan palu besi. Seluruh anggota tubuh terasa dicabik-cabik saat malaikat mencabut nyawa.

Di saat seperti itu iman benar-benar diuji. Kita dituntut untuk tetap teguh berpegang pada tauhid dan jangan goyah oleh bujuk rayu setan.

Maka marilah kita perbanyak amal shalih semasa hayat dikandung badan. Semoga dengan bekal amal shalih, kita dimudahkan saat menghadapi sakaratul maut kelak. Aamiin.

 

Comments