Artikel Pendidikan

Perjalanan Panjang Bahasa Indonesia: Dari Zaman Purba Hingga Modern

Image description

Halo para pembaca setia RidvanMau.com! Kali ini gue mau ngomongin tentang sejarah perkembangan bahasa Indonesia dari jaman purba atau prasejarah sampai jadi bahasa Indonesia modern yang kita pakai sehari-hari.

Ternyata loh, bahasa Indonesia udah ada dari ribuan tahun yang lalu dan mengalami banyak perubahan sampai bisa kayak yang kita kenal sekarang. Yuk simak perjalanan panjang bahasa Indonesia dari masa ke masa ini!

Asal Mula Bahasa Indonesia Berasal dari Zaman Prasejarah

Sejarah bahasa Indonesia bermula dari ribuan tahun silam, saat nenek moyang kita masih hidup di zaman prasejarah atau zaman purba. Bahasa yang mereka pakai saat itu disebut sebagai bahasa Melayu Purba, yang merupakan bentuk awal dari bahasa Indonesia.

Bahasa Melayu Purba termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, yang konon berasal dari Taiwan sekitar 4000-3000 SM. Rumpun bahasa Austronesia ini kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan Kepulauan Nusantara lewat migrasi nenek moyang bangsa Austronesia.

Diperkirakan bahasa Melayu Purba pertama kali dipakai di pulau Kalimantan oleh nenek moyang kita. Jadi kemungkinan, penutur asli bahasa ini bukanlah suku Melayu di Sumatera, tapi suku-suku di Kalimantan.

Bahasa Melayu Purba inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya bahasa Indonesia. Jadi bisa dibilang, akar bahasa Indonesia sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun lalu di Kepulauan Nusantara.

Terpengaruh Budaya India, Lahirlah Bahasa Melayu Kuno

Setelah berkembang di Kalimantan dan menyebar ke berbagai pulau di Nusantara, ratusan tahun kemudian bahasa Melayu Purba mulai mengalami perubahan.

Hal ini dipengaruhi oleh kedatangan pedagang-pedagang dari India sekitar abad ke-4 Masehi. Mereka membawa pengaruh budaya India termasuk bahasa Sanskerta ke Nusantara.

Akibatnya, bahasa Melayu Purba yang asli mulai bercampur dengan kosakata dan tata bahasa dari bahasa Sanskerta. Lahirlah bahasa Melayu Kuno yang sudah jauh berbeda dari bahasa Melayu Purba.

Contoh pengaruh bahasa Sanskerta dalam bahasa Melayu Kuno antara lain kata “aksara” yang berasal dari kata Sanskerta “aksara” yang artinya huruf. Selain itu, sufiks -wan dalam kata seperti “taman”, “kebun”, dll berasal dari bahasa Sanskerta.

Jadi bahasa Melayu Kuno merupakan tonggak penting dalam sejarah transformasi bahasa Indonesia karena menandai masuknya pengaruh budaya dan bahasa India pertama kali ke Nusantara.

Prasasti Melayu Kuno, Bukti Sejarah Penting Bahasa Indonesia

Beberapa prasasti Melayu Kuno menjadi bukti sejarah penting perkembangan bahasa Indonesia dari masa ke masa.

Salah satu prasasti Melayu Kuno tertua adalah Prasasti Kedukan Bukit dari Palembang pada abad ke-7 Masehi. Isinya ditulis dalam bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa dari India Selatan.

Kemudian pada abad ke-14 Masehi ditemukan Prasasti Gandasuli di Sumatra yang juga ditulis dalam bahasa Melayu Kuno. Prasasti ini penting karena menunjukkan bahasa Melayu Kuno sudah digunakan secara luas di berbagai kerajaan di Nusantara.

Prasasti Melayu Kuno terakhir adalah Prasasti Tanjung Tanah dari abad ke-14 Masehi di Riau. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Melayu dan huruf Arab-Melayu, menandai masuknya pengaruh Islam dan timur tengah dalam perkembangan bahasa Melayu.

Era Bahasa Melayu Klasik, Campuran Budaya Nusantara

Setelah bahasa Melayu Kuno, muncullah bahasa Melayu Klasik sekitar abad ke-13 hingga 16 Masehi. Bahasa ini menggambarkan campuran berbagai budaya Nusantara.

Selain pengaruh India dan Islam, bahasa Melayu Klasik juga dipengaruhi oleh budaya Tiongkok dan Eropa. Ini karena pada masa itu, pedagang-pedagang dari Tiongkok dan bangsa Eropa seperti Portugis mulai masuk ke Nusantara.

Contoh pengaruh bahasa Tionghoa misalnya kata “teko” dan “tahu”. Sedangkan pengaruh bahasa Portugis seperti kata “kemeja”, “meja”, dan “jendela”.

Bahasa Melayu Klasik banyak digunakan di kesultanan-kesultanan Melayu di Nusantara dan menjadi bahasa administrasi kerajaan. Kitab Undang-Undang Melaka dan Hikayat Hang Tuah ditulis dalam bahasa Melayu Klasik ini.

Jadi Bahasa Melayu Klasik merupakan campuran berbagai budaya Nusantara dan asing yang memperkaya perkembangan bahasa ini menjadi cikal bakal bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia Lahir Sebagai Bahasa Persatuan

Setelah ratusan tahun mengalami transformasi, akhirnya muncullah bahasa Indonesia seperti yang kita kenal saat ini. Istilah “bahasa Indonesia” pertama kali dicetuskan oleh Mohammad Tabrani pada Kongres Pemuda I tahun 1928.

Tujuannya adalah mengganti nama bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia agar bisa diterima semua suku di Nusantara, bukan hanya suku Melayu saja. Bahasa Indonesia diharapkan menjadi bahasa persatuan.

Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia. Kemudian Bung Karno menetapkan Sumpah Pemuda 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda, untuk mengenang lahirnya bahasa Indonesia.

Transformasi Jadi Bahasa Indonesia Modern

Sejak status resminya ditetapkan, bahasa Indonesia mengalami modernisasi lewat berbagai kongres bahasa dan pembakuan ejaan serta tata bahasa oleh pemerintah.

Pengaruh bahasa daerah juga semakin kuat dalam bahasa Indonesia modern. Misalnya logat Betawi yang banyak memakai kata gaul. Juga kata-kata dari bahasa Jawa seperti “nggak”, “aku”, dll.

Ditambah pengaruh bahasa asing Inggris dan slang anak muda zaman now yang bikin bahasa Indonesia makin keren dan gaul. Seperti kata “sorry”, “update”, “viral”, “you know”, dll.

Jadi bahasa Indonesia modern sekarang jauh lebih fleksibel dan dinamis, meskipun kadang bikin tua-tua geleng kepala liat anak muda pakai bahasa Indonesia yang udah nggak baku lagi. Tapi itulah bukti bahasa selalu berkembang mengikuti zamannya.

Warisan Kata-Kata Purba Dalam Bahasa Indonesia Modern

Meskipun sudah modern, ternyata bahasa Indonesia masih menyimpan warisan kata-kata dari zaman purba atau prasejarah.

Beberapa contoh kata Melayu Purba yang masih dipakai sampai sekarang antara lain:

  • Hujung -> Ujung
  • Mahu -> Mau
  • Bermaksud

Kata-kata ini berasal dari rumpun Bahasa Austronesia jaman dulu. Jadi kita masih bisa menemukan peninggalan nenek moyang kita dari ribuan tahun lalu dalam kosakata bahasa Indonesia saat ini. Keren ya!

Kesimpulan

Itulah perjalanan panjang bahasa Indonesia dari zaman prasejarah atau purba hingga bertransformasi jadi bahasa Indonesia modern seperti sekarang.

Bahasa Indonesia telah mengalami banyak perubahan dan dipengaruhi berbagai budaya Nusantara maupun asing. Tapi pada intinya, bahasa Indonesia tetap menjadi cerminan jati diri bangsa Indonesia yang kaya akan sejarah.

Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober! Mari jaga dan lestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan kita. Sampai jumpa di artikel RidvanMau.com berikutnya!

Comments