Artikel Pendidikan

Memahami Fungsi Warna pada Tempat Sampah Berdasarkan Jenis Sampah

Hai teman-teman, ketemu lagi dengan saya, Ridvan di blog RidvanMau.com.

Pernahkah kamu memperhatikan bahwa tempat sampah di sekitar kita memiliki warna yang berbeda-beda? Ternyata, ini bukan tanpa alasan lho. Setiap warna pada tempat sampah memiliki fungsi masing-masing dalam memisahkan jenis sampah.

Penggunaan warna pada tempat sampah bertujuan untuk memudahkan kita dalam memilah dan membuang sampah dengan benar. Dengan membuang sampah sesuai jenisnya ke tempat sampah yang berwarna tepat, sampah tersebut bisa didaur ulang atau diolah dengan baik.

Penasaran kan apa saja warna tempat sampah dan fungsinya? Yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Warna Hijau untuk Sampah Organik

Warna hijau biasanya dipakai pada tempat sampah yang digunakan untuk membuang sampah organik. Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari makhluk hidup dan mudah diuraikan oleh alam.

Contoh sampah organik antara lain:

  • Sisa makanan
  • Sayuran & buah busuk
  • Daun kering
  • Ranting pohon
  • Kulit buah
  • Ampas kopi/teh
  • Bungkus makanan dari daun pisang

Sampah organik sebaiknya dibuang ke tempat sampah berwarna hijau karena bisa diolah menjadi pupuk kompos. Proses pengomposan dapat dilakukan dengan cara membiarkan sampah organik membusuk secara alami atau dengan bantuan mikroorganisme pengurai.

Pengomposan sangat bermanfaat karena menghasilkan pupuk kompos yang kaya nutrisi untuk tanaman. Selain itu, sampah organik yang dikomposkan juga tidak mencemari lingkungan.

Oleh karena itu, jangan buang sampah organik sembarangan ya. Pastikan masukkan ke tempat sampah hijau agar bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos.

Warna Biru untuk Sampah Kertas & Karton

Tempat sampah warna biru biasa digunakan untuk membuang jenis sampah kertas dan karton. Contoh sampah kertas dan karton antara lain:

  • Koran/majalah bekas
  • Buku tulis bekas
  • Kardus kemasan
  • Kertas kado
  • Kardus susu/jus
  • Kertas HVS
  • Map/amplop bekas
  • Tisu kemasan
  • Karton egg tray

Mengapa sampah kertas dan karton harus dibuang di tempat sampah biru? Karena jenis sampah ini mudah untuk didaur ulang menjadi kertas atau karton yang baru.

Proses daur ulangnya pun cukup sederhana. Sampah kertas dan karton akan dipisahkan berdasarkan jenis bahannya, dicuci, dihancurkan, dan diolah menjadi bubur kertas. Bubur kertas ini kemudian dicetak menjadi lembaran kertas atau karton baru.

Penggunaan kertas daur ulang dapat mengurangi pemakaian kayu sebagai bahan baku kertas hingga 60%. Selain itu, daur ulang kertas juga menghemat air dan energi dalam proses produksi.

Jadi, mulai sekarang buanglah kertas dan karton bekas ke tempat sampah warna biru ya agar bisa didaur ulang. Dengan begitu, kita turut menjaga kelestarian lingkungan.

Warna Kuning untuk Sampah Plastik

Tempat sampah berwarna kuning biasanya digunakan untuk membuang sampah dari bahan plastik. Macam-macam sampah plastik yang sebaiknya dibuang di tempat sampah kuning:

  • Botol plastik bekas
  • Gelas plastik sekali pakai
  • Kantong plastik
  • Plastik pembungkus makanan
  • Styrofoam dari kemasan
  • Ember atau wadah plastik rusak
  • Mainan anak-anak dari plastik

Mengapa sampah plastik harus masuk tempat sampah warna kuning? Agar bisa didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat tentunya!

Sampah plastik yang sudah dipilah akan dicuci, dipotong kecil-kecil, dan dilelehkan menjadi biji plastik. Biji plastik inilah yang nantinya diolah menjadi barang baru, seperti tas belanja, pot tanaman, atau bahkan baju.

Menurut penelitian, mendaur ulang 1 ton sampah plastik dapat menghemat 16,3 barel minyak bumi. Daur ulang plastik juga mengurangi pencemaran tanah dan air karena plastik butuh ratusan tahun untuk terurai secara alami.

Jadi pantas kan kalo kita wajib buang sampah plastik di tempat sampah warna kuning? Selain menjaga kebersihan lingkungan, kita juga membantu mengolah sampah plastik agar berguna kembali.

Warna Merah untuk Sampah Berbahaya

Ada jenis sampah yang berbahaya jika tidak dibuang dengan benar, yaitu sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Tempat sampah khusus berwarna merah biasanya disediakan untuk membuang sampah B3.

Beberapa contoh sampah B3 yang sebaiknya dibuang di tempat sampah merah:

  • Baterai bekas
  • Tabung bekas cat semprot
  • Lampu neon/pijar
  • Pil bekas atau obat kadaluwarsa
  • Oli bekas
  • Accu mobil/motor bekas
  • Wadah bekas bahan kimia

Mengapa sampah B3 berbahaya jika dibuang sembarangan? Karena mengandung zat kimia beracun yang bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia maupun hewan.

Oleh karena itu, sampah B3 wajib dikelola secara khusus agar zat berbahayanya tidak mencemari lingkungan. Beberapa metode pengolahan sampah B3 antara lain insinerasi (pembakaran) pada suhu tinggi atau stabilisasi dan solidifikasi menggunakan bahan kimia.

Agar aman bagi lingkungan, masukkanlah sampah B3 ke tempat sampah warna merah ya. Dengan begitu, sampahnya bisa ditangani dengan benar oleh pihak yang berwenang.

Warna Abu-Abu untuk Sampah Sulit Didaur Ulang

Nah kalau tempat sampah warna abu-abu ini biasanya digunakan untuk jenis sampah yang sulit didaur ulang. Beberapa contoh sampah yang sebaiknya dibuang di tempat sampah abu-abu:

  • Pakaian atau sepatu bekas
  • Karpet atau gorden sobek
  • Mainan anak-anak rusak
  • Peralatan rumah tangga rusak
  • Pot bunga pecah
  • Helm bekas
  • Busana muslim bekas
  • Perabot rumah tangga rusak

Sampah jenis ini tidak bisa didaur ulang karena terdiri dari bahan campuran atau sudah rusak. Misalnya saja mainan yang terbuat dari plastik dan logam sekaligus.

Oleh karena sulit didaur ulang, sampah jenis ini akan diolah dengan cara dibakar di insinerator. Pembakaran sampah ini menghasilkan abu sisa dan energi panas yang bisa dimanfaatkan.

Meski tidak didaur ulang, membuang sampah ini di tempat yang tepat juga penting ya agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Jadi ingat, masukkan sampah jenis ini ke tong sampah warna abu-abu.

Warna Hitam untuk Sampah Campuran

Masih banyak jenis sampah yang tidak termasuk kategori di atas, seperti tisu bekas, popok bayi, kertas nasi kotor, atau karet gelang bekas. Sampah yang tidak memiliki kategori khusus ini disebut sampah campuran (mixed waste).

Untuk sampah campuran yang tidak terpilah, biasanya disediakan tempat sampah warna hitam. Beberapa contoh sampah campuran yang dibuang di tempat sampah hitam:

  • Tisu bekas
  • Popok bayi bekas
  • Perban bekas
  • Sapu tangan kotor
  • Amplop atau kertas nasi bekas
  • Kertas karton kotor
  • Karet gelang bekas
  • Rokok bekas
  • abu sisa pembakaran

Mengapa sampah campuran sebaiknya dibuang di tempat sampah hitam? Karena tidak dapat dipilah berdasarkan jenisnya dan susah untuk didaur ulang.

Sampah campuran akan diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan ditimbun atau dibakar secara massal. Meski tidak didaur ulang, membuang sampah campuran ke tempatnya juga penting agar lingkungan tetap bersih dan sehat.

Nah itu dia penjelasan lengkap mengenai fungsi warna tempat sampah dan jenis sampah apa saja yang sebaiknya dibuang di dalamnya.

Paham kan kenapa kita harus membuang sampah sesuai warna tempat sampahnya? Agar sampah bisa dikelola dengan baik dan tidak mencemari lingkungan.

Dengan memilah sampah sejak dari rumah, kita sudah ikut berperan serta dalam menjaga kelestarian bumi. Jadi mulai sekarang, buang sampah pada tempatnya ya teman-teman!

Itu saja artikel kali ini mengenai fungsi warna pada tempat sampah. Semoga bermanfaat dan bisa menambah kepedulian kita dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Comments