Artikel Pendidikan

Jadwal Kuliah Fleksibel, Apakah Harus Kuliah Setiap Hari?

Halo para pembaca blogku sekalian!

Kali ini aku mau membahas tentang perbedaan jadwal dan pola belajar antara SMA dengan kuliah. Seperti yang kita tahu, kuliah dan SMA memiliki banyak perbedaan, salah satunya terletak pada jadwal dan fleksibilitas waktu kuliah.

Nah, karena banyak yang bertanya-tanya, apakah kuliah harus setiap hari kayak waktu SMA dulu? Atau apakah jadwal kuliah lebih longgar dan fleksibel? Yuk kita bahas satu per satu!

Jadwal Kuliah Jauh Lebih Fleksibel

Salah satu perbedaan mendasar antara SMA dan kuliah adalah masalah jadwal. Kalau di SMA, jadwal sangat padat dan siswa harus masuk setiap hari Senin sampai Sabtu. Tapi di kuliah, jadwalnya jauh lebih longgar dan fleksibel.

Mahasiswa tidak harus kuliah setiap hari. Kita bisa mengatur jadwal kuliah sesuai dengan jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) yang diambil pada semester tersebut. Semakin banyak mengambil SKS, semakin padat pula jadwal kuliahnya.

Tidak Perlu Kuliah Setiap Hari

Berbeda dengan SMA yang harus masuk setiap hari, mahasiswa bisa mengatur sendiri kapan harus kuliah. Misalnya hanya ada jadwal kuliah di hari Senin, Rabu dan Jumat saja. Sisanya bisa digunakan untuk belajar mandiri, mengerjakan tugas, atau bahkan sambil bekerja paruh waktu.

Jadi intinya, kuliah itu tidak harus setiap hari, tergantung dari jumlah SKS dan jadwal mata kuliah yang diambil. Mahasiswa bebas mengatur waktu belajar sendiri di luar jadwal kuliah.

Jadwal Ditentukan Sendiri

Cara menentukan jadwal kuliah di awal semester juga berbeda dengan SMA. Di SMA, jadwal pelajaran sudah ditentukan oleh pihak sekolah. Tapi di perkuliahan, mahasiswa yang mengatur sendiri jadwalnya.

Pada awal semester, kita bisa memilih sendiri mata kuliah apa saja yang ingin diambil beserta jadwal perkuliahannya. Nanti sistem akan menyusun jadwal secara otomatis berdasarkan mata kuliah yang kita pilih.

Jadi bisa dibilang, mahasiswa punya kebebasan lebih besar untuk mengatur jadwal kuliahnya sendiri setiap semester. Kita bisa menyesuaikannya dengan kesibukan atau aktivitas lain di luar kampus.

Kurikulum Berbasis Peminatan

Di SMA, seluruh siswa mendapat materi pelajaran yang sama sesuai kurikulum nasional. Tapi di perkuliahan, kurikulumnya berbasis peminatan.

Artinya, kita bisa memilih sendiri mata kuliah sesuai dengan jurusan dan minat kita. Misalnya aku ambil kuliah manajemen, maka bisa memilih mata kuliah seputar bisnis, manajemen dan ekonomi.

Sistem kurikulum seperti ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar sesuai passion dan bakatnya. Kita juga bisa mengambil beberapa mata kuliah diluar jurusan sebagai penunjang soft skill.

Perbedaan Pola Belajar antara SMA dan Kuliah

Selain perbedaan jadwal, ternyata ada banyak perbedaan dalam pola pikir dan cara belajar antara mahasiswa dengan siswa SMA. Berikut beberapa di antaranya:

SMA: Berfokus pada Nilai dan Ujian

Di bangku SMA, siswa dituntut untuk fokus mengejar nilai dan persiapan ujian. Karena nilai rapor dan ujian nasional menentukan kelulusan dan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Karena tekanan yang cukup besar untuk mendapatkan nilai bagus, terkadang membuat siswa SMA kurang menikmati proses belajarnya. Yang penting bagaimana bisa lulus ujian dan masuk PTN favorit.

Kuliah: Berfokus pada Pemahaman Materi

Sementara di bangku kuliah, sistem penilaian tidak seketat di SMA. Mahasiswa dituntut untuk benar-benar memahami materi kuliah, bukan sekedar menghafal untuk ujian.

Penilaian juga lebih beragam, tidak hanya dari ujian saja. Bisa melalui tugas, praktikum, presentasi, bahkan ujian take home. Jadi mahasiswa bisa lebih menikmati proses pembelajaran, bukan hanya berburu nilai.

SMA: Lingkungan Sosial Terbatas

Di SMA, siswa menghabiskan sebagian besar waktu bersama teman sekelas yang jumlahnya terbatas. Mereka kurang terpapar dengan keragaman sosial dan budaya.

Interaksi sosial siswa SMA juga cenderung monoton karena berada di lingkungan yang sama setiap harinya. Apalagi jika sekolahnya memiliki aturan yang ketat, membatasi ruang gerak siswa.

Kuliah: Lingkungan Sosial Lebih Terbuka

Lain halnya dengan mahasiswa yang hidup di lingkungan kampus yang sangat heterogen dan terbuka. Mereka bisa bertemu orang dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Mahasiswa juga lebih bebas bergabung dengan komunitas dan organisasi di kampus sesuai minatnya. Mereka jadi lebih terbuka dan peka terhadap perbedaan sosial, budaya, suku, agama, dan pandangan hidup.

SMA: Kurang Terlibat dalam Kegiatan Sosial

Karena jadwal pelajaran yang padat, siswa SMA jarang punya waktu luang untuk terlibat dalam kegiatan sosial atau organisasi. Mereka lebih fokus mengikuti kegiatan akademik saja.

Sementara di kuliah, mahasiswa didorong untuk aktif di organisasi kampus atau komunitas sebagai wadah pengembangan soft skill. Mahasiswa juga sering mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan di luar kampus.

Kesimpulan

Nah, itu tadi perbedaan mendasar antara jadwal dan pola belajar SMA dengan kuliah. Jadi jawabannya, kuliah tidak harus setiap hari seperti di SMA dulu. Jadwal kuliah jauh lebih longgar dan fleksibel.

Mahasiswa juga dituntut untuk lebih mandiri dan aktif dalam mengelola waktu serta kegiatan di luar perkuliahan. Mereka harus siap dengan perubahan pola pikir dan lingkungan sosial yang lebih terbuka.

Semoga artikel ini bisa memberikan gambaran untuk adik-adik yang akan melanjutkan kuliah. Persiapkan diri untuk perubahan besar dari SMA ke kuliah ya!

Sekian dulu artikel dariku kali ini. Jangan lupa kasih kritik dan saran di kolom komentar ya. See you!

Comments